SENANGSENANG.ID - Sastrawan Joko Pinurbo sudah beristirahat dalam kedamaian. Raganya sudah dimakamkan tadi pagi, Minggu 28 April 2024 di Pemakaman Demangan Wedomartani Ngemplak, Sleman, Daerh Istimewa Yogyakarta.
Sebagai sastrawan, ia telah banyak merilis buku kumpulan puisi maupun novel yang segar, dan terkadang mengejutkan.
Satirnya cair dalam rangkaian kata-kata penuh makna yang tersirat dalam ratusan bahkan ribuan puisi yang ditulisnya.
Pria yang bernama lengkap Philipus Joko Pinurbo dan akrab disapa Jokpin ini dikenal dengan karya yang relevan dengan kondisi sosial dengan makna yang mendalam.
Juga mengandung refleksi sekaligus komtempelasi diri yang menyentuh dalam kehidupan sehari-hari.
Kepiawaiannya membuat narasi dengan merangkai kata yang indah dalam sajak membuat pembacanya larut dalam kenikmatan.
Tak hanya itu, Jokpin juga sering menyisipkan humor sekaligus ironi dalam syair.
Lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta (sekarang Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) itu memang gemar menulis puisi sejak masih duduk dibangku sekolah menengah.
Joko Punurbo lahir di Sukabumi pada 11 Mei 1962, namun mencintai Yogyakarta seperti tanah kelahirannya.
Ia merenda kebahagiaan bersama sang istri Nurnaeni Amperawati Filmina, dan dua anaknya Paskasius Wahyu Wibisono dan Maria Azalea Anggraeni, serta dua cucunya di Yogyakarta.
Baca Juga: Ramalan Shio Macan Seminggu Mulai Senin 29 April 2024, Hiburan pun Bisa Bermanfaat
Yogyakarta bagi Jokpin adalah romantisme, seperti ia tulis dalam penggalan sajaknya, Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan.
Artikel Terkait
Kundha Kabudayan Kota Yogya Buka Pendaftaran Pelatihan Bahasa dan Sastra Jawa, Berikut Link Pendaftarannya
Paguyuban Sastra Budaya Jawa 'Pasbuja' Kawi Merapi, Pegang Semangat Nguri-uri hingga Torehkan Prestasi
Ada Event Baru Lagi di Yogya Lur! Sastra Anak Akan Digelar di Tiga Kampung Ini, Catat Tanggal dan Agendanya
Festival Sastra Yogyakarta 2023, Usung Tema 'Sila' Digelar di Kawasan Kotabaru
Dinas Kebudayaan Bantul Gelar Pelatihan Dramatisasi Karya Sastra bagi Seniman dan Penulis Bantul
Gayeng, Pagelaran Sastra 10 Tahun Selasasastra dan Temu Sastra #1 Berlangsung 10 Jam