SENANGSENANG.ID - Pameran seni rupa yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Sekolah Seni Rupa Indonesia (IKASSRI) memang bukan sekadar ritual tahunan semata.
Namun lebih dari itu, pameran yang tahun ini mengusung tema Volume 7 merupakan sebuah pembuktian atas karya rupa, yang tentu saja memiliki bobot dan kualitas yang memang patut dikedepankan.
Ratusan karya dalam beragam rupa, seperti karya lukis, patung, desain grafis, ilustrasi, dan batik yang dipamerkan dalam Volume 7 di Pendhapa Art Space, Jalan ring Road Selatan, Yogyakarta, adalah bukti akan bobot dan kualitas itu.
Baca Juga: Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Ajang The Best Regional Champion 2024 dari The Asian Post
Ratusan alumni Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSSRI), Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR), kini menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kasihan Bantul - yang tergabung dalam IKASSRI turut menyuguhkan karya-karya terbaiknnya di pameran kali ini.
"Menjadi pertanyaan bagi kita semua, apakah IKASSRI sebagai sebuah organisasi yang menaungi para alumni sekolah vokasi seni tertua di Indonesia ini, berani membuat wacana atau branding tentang kualitas isi akan karya-karya seni?" demikian Yaksa Agus, lulusan SMSR jurusan Seni Desain Grafis Komunikasi 1995 selaku penulis pameran Volume 7.
Ditambahkan Yaksa Agus, adakah perjuangan yang tidak sekadar mengejar artistik, tetapi juga estetik dengan kemasan yang baru?
Jawaban atas umpan tanya yang disodorkan Yaksa Agus tentu saja baru akan memperoleh jawabnya ketika kita menyaksikan dan merasakan sendiri dari karya-karya yang dipamerkan.
"Dengan pameran Volume ini bukan sekadar menghadirkan kuantitas. Satu wadah isinya banyak, tetapi satuan berat yang ada di pameran ini tentu saja karya-karyanya mudah diidentifikasi bahwa karya ini merupakan karya para alumni," demikan Yaksa Agus membeberkan latar belakang tema pameran.
Pameran Volume 7 IKASSRI, yang dibuka sore tadi oleh Subroto Sm, alumni pertama SSRI, akan berlangsung 1 - 7 Juni 2024.
Baca Juga: PWI Kabupaten Sleman Turut Prihatin atas Berhentinya ADITV, Sampaikan Simpati kepada para Karyawan
Dalam sambutannya Subroto Sm menyampaikan rasa bangganya atas terselenggarakan pameran Volume 7, sembari menyoal soal devinisi seni dan tentang karya yang berbobot atau bervolume.
"Definisi seni yang paling sederhana menurut Bapak Fuad Hassan, adalah karya manusia yang mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa," terang Subroto Sm.
Artikel Terkait
Pameran Seni Seni Rupa Manifestasi Berakhir, Potong Tumpeng Jadi Tradisi Komunitas Lintas Batas Pungkasi Perhelatan
Sepuluh Perupa Hadirkan Pameran ArtsTen Various Colors di Melia Purosani Hotel Jogja
Fakta! Lebih dari 600 Perupa Lahir di Jogja Setiap Tahun, Sebagian Diantaranya dari SMSR yang Gelar Pameran 'Pabing Lanjur'
SMKN 2 Sewon Gelar Pameran Seni Harsa Trisha di Pendhapa Art Space, 65 Karya Multimedia Ikut Diusung
Himpas Gelar Pameran Seni Rupa Internasional 'Empowering The Diversity' di Solo, Perupa Magelang sampai Lakukan Ini
Pameran Seni Rupa 'Reflection of a Vision' Jadi Magnet Vherkudara Makin Dicintai Anak Muda