Parade Seni Budaya Lintas Suku dan Etnis Digelar Meriah, Ribuan Masyarakat Tumplek Blek di Malioboro

“Setiap penampilan yang disuguhkan bukan hanya hiburan semata. Saya berharap, dari sini masyarakat yang ada di Kota Yogyakarta maupun luar kota, menjadi lebih memahami, mencintai, serta semangat melestarikan keindahan dan keunikan budaya di Indonesia. Selain itu, tidak lupa untuk menghormati dan menghargai perbedaan, dan keberagaman yang ada di antara kita,” ungkapnya.

Baca Juga: PWI Kabupaten Sleman Turut Prihatin atas Berhentinya ADITV, Sampaikan Simpati kepada para Karyawan

Ia berharap, dengan pembagian seribu bendera ini dapat mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa Indonesia.

“Saya yakin bahwa masyarakat Kota Yogyakarta mampu hidup berdampingan secara harmonis di tengah-tengah berbagai keragaman yang ada,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kota Jogja Nindyo Dewanto berharap dengan kegiatan ini dapat membuktikan bahwa Kota Yogyakarta menjadi kota yang nyaman dan aman bagi seluruh suku/etnis yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Mobil Hybrid MG VS HEV Diluncurkan IIMS Surabaya, Dibanderol Rp399 Juta Tak Cuma Andalkan Performa tapi Juga 1 Hal Ini

Dimana Kota Yogyakarta juga dijuluki mini Indonesia. Sehingga dengan menggandeng FPK melalui parade seni budaya ini akan menambah solidaritas antar suku dan budaya yang ada di Kota Jogja.

“Kita ingin membuktikan Kota Yogyakarta adalah kota yang aman dan nyaman bagi semua warga Indonesia. Sehingga kegiatan ini sebagai bentuk kami dalam upaya menjaga kondusifitas di Kota Jogja,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, kegiatan ini dimeriahkan oleh 20 FPK dan IKPM dari berbagai daerah suku/etnis yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Promedia Teknologi Indonesia Hadirkan Konten Bertema Otomotif, BincangBincangMobil di PROTV

Pihaknya berharap, Parade Seni Budaya Lintas Suku dan Etnis Kota Yogyakarta ini akan diagendakan sebagai agenda tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Yogyakarta.

“Semoga melalui kegiatan ini, akan tetap terjaga kerukunan antar suku, etnis dan agama yang ada di Kota Jogja,” ungkapnya.**