FKY 2024 Digelar di Lapangan Bawuran Pleret Bantul Usung Tema Umpak Buka, Ini Tanggal Pelaksanaannya

photo author
- Jumat, 4 Oktober 2024 | 08:47 WIB
Dari kanan: Butet Kartaredjasa, selaku Steering Committee FKY 2024, Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta Dian Lakshmi Pratiwi dan B. M. Anggana, Ketua FKY 2024, saat jumpa pers, Kamis 3 Oktober 2024. (Agoes Jumianto)
Dari kanan: Butet Kartaredjasa, selaku Steering Committee FKY 2024, Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta Dian Lakshmi Pratiwi dan B. M. Anggana, Ketua FKY 2024, saat jumpa pers, Kamis 3 Oktober 2024. (Agoes Jumianto)

SENANGSENANG.ID - Event tahunan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2024, kembali hadir untuk menjadi moda pencatatan, ruang edukasi dan dialog, wahana aktivasi dan perayaan dinamika kebudayaan di masyarakat.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, SS. M.A, dalam jumpa pers yang diselenggarakan Kamis 3 Oktober 2024 di Hotel Malioboro Dagen.

FKY kali ini mengusung tema benda yang diberi tajuk “Umpak Buka”, dan akan dipusatkan di Lapangan Bawuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, pada 10-18 Oktober 2024.

Baca Juga: Awas! ASN di Batang Terancam Pidana Jika Tidak Netral dalam Pilkada 2024

"Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 mengajak para pengunjung sekaligus warga sekitar untuk menjelajahi dan mengalami kebudayaan benda serta situs bersejarah di berbagai daerah di Bantul," ujar Dian Lakshmi.

Dipilihnya Kapanewon Pleret sebagai pusat penyelenggaraan FKY, kebetulan kawasan tersebut terdapat peninggalan sejarah.

Untuk itu, tempat tersebut di pilih sebagai bagian dari aktivasi program mulai dari pawai, pertunjukan seni, pameran, kompetisi, pasar, bincang kebudayaan, lokakarya, dan lain sebagainya.

Baca Juga: KUSTOMFEST 2024 Siapkan Lucky Draw Jalan-Jalan ke Jepang Nonton The 32nd Yokohama Hot Rod Custom Show

FKY kali ini, lanjut Dian Lakshmi Pratiwi dengan didampingi Butet Kartaredjasa, selaku Steering Committee FKY 2024, dan B. M. Anggana, Ketua FKY 2024, mengambil tema, Umpak Buka akan memaparkan lanskap pemikiran dan praktik hidup manusia Jawa tentang makna fondasi melalui refleksi atas ke-benda-an.

Sebagai benda, umpak merupakan fondasi penyangga saka guru, berupa tiang utama dalam arsitektur tradisional Jawa.

Umpak dilihat sebagai semesta fundamen, yakni dasar, asas, konstitusi dan paugeran. Pengertian ini menempatkan umpak sebagai tempat berpijak, sekaligus awal pembentukan ruang.

Baca Juga: Sistem Keamanan Dibobol, NASA Malah Beri Penghargaan kepada Sang Peretas

Di samping itu, istilah umpak buka bertolak dari khazanah gamelan Jawa, yakni jembatan (semacam transisi) antara ajak-ajak menuju pembukaan permainan gamelan menyeluruh dalam gendhing soran, sebuah teknik karawitan yang menonjolkan garap ricikan bonang, dan balungan.

Umpak buka, adalah momen transisi yang mengantarkan pendengar pada komposisi bunyi yang harmonis dan sekaligus kompleks.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X