Ratu Entok Dijemput Paksa Polda Sumut Terkait Dugaan Penistaan Agama Kristen, Sebut Tak Tahu Yesus Kristus

photo author
- Rabu, 9 Oktober 2024 | 22:18 WIB
Selebgram Ratu Entok yang dituding memberikan pernyataan penistaan agama kristen dalam kontennya, simak ulasan selengkapnya.  (TikTok.com/ @ratuentokglowskincare)
Selebgram Ratu Entok yang dituding memberikan pernyataan penistaan agama kristen dalam kontennya, simak ulasan selengkapnya. (TikTok.com/ @ratuentokglowskincare)

Usai pernyataannya yang viral di media sosial, Entok muncul kembali ke hadapan publik untuk memberikan klarifikasi melalui akun TikToknya pada Sabtu 5 Oktober 2024.

Dalam video klarifikasi itu, Entok menepis tudingan penistaan agama dengan mengaku videonya telah diedit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Video-nya banyak digoreng oleh oknum, banyak yang dipotong juga," ungkapnya.

Baca Juga: Transparansi dan Akuntabilitas Tahunan Bagus, PT BAg Raih Penghargaan di Annual Report Award 2023

Selain itu, Entok juga mengaku tidak tahu jika foto yang dirinya perlihatkan adalah Yesus Kristus.

Selebgram itu menyebut hanya mencari foto itu dari laman pencarian internet dengan kata pencarian 'Tokoh Agama Berambut Panjang'.

"Saya search di Google, tokoh laki-laki yang alim, yang punya agama apa lah itu. Itu muncul (foto Yesus) di Google itu yang paling atas, itu saya ambil," terangnya.

Baca Juga: BPH Kusumo Bimantoro Ajak Masyarakat Mengenal Sejarah Pakualaman

Dinilai Bukan Konten yang Baik

Terkait laporan penistaan agama yang diterima Polda Sumut, salah satunya datang dari Organisasi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).

Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris DPD GAMKI Sumut, Swangro Lumbanbatu pernah meminta selebgram itu menyampaikan maaf karena dinilai telah melakukan penistaan agama kristen.

"Jika 3x24 jam tidak ada permintaan maaf, kita (GAMKI) akan laporkan ke Polda Sumut," kata Swangro dalam pernyataan resmi GAMKI yang terbit pada Jumat 4 Oktober 2024.

Baca Juga: Turut Meriahkan HUT ke-268 Kota Jogja, Beringharjo Great Sale Digelar Oktober 2024 hingga Januari 2025

Selain itu, Swangro menilai pernyataan kontroversial selebgram itu tidak dapat dibiarkan oleh publik tanpa adanya tindakan hukum.

"Sebagai tokoh publik seharusnya paham value konten yang baik untuk dipertontonkan ke publik," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X