Pameran World Press Photo 2024 Kembali Digelar di Pendhapa Art Space, Salah Satunya Karya Mohammed Salem dari Palestina

photo author
- Sabtu, 26 Oktober 2024 | 16:45 WIB
Pameran World Press Photo 2024 digelar di Pendhapa Art Space 25 Oktober - 23 November 2024. (Istimewa)
Pameran World Press Photo 2024 digelar di Pendhapa Art Space 25 Oktober - 23 November 2024. (Istimewa)

Kedua, foto setiap fotografer mempunyai mata dengan kepekaan ketika memotret memiliki pesan yang ingin disampaikan.

Baca Juga: Begini Serunya Ratusan Mahasiswa DKV ISI Surakarta Menggambar Obyek di Luar Ruang Kuliah

Ketiga, foto yang baik terutama obyeknya dengan beragam bentuk kegetiran, kegundahan, keindahan dan kegembiraan.

Foto yang bagus mempunyai mengandung refleksi makna dan peristiwa.

"Demikian pula, dalam hukum, kadangkala juga ada  menjadi monumen yang kegetiran sebagaimana pesan karya fotografi. Fotografi bagian produk budaya yang mempunyai makna bermanfaat diapresiasi masyarakat,” tutur Zainal Arifin.

Baca Juga: Hari Pertama Retreat Kabinet, Prabowo Ajarkan Kedisiplinan Hadir Paling Awal di Lapangan

Manajer dan kurator pameran World Press Photo 2024 Marika Cukrowski menyebutkan, bahwa karya-karya foto yang  masuk dalam World Press Photo 2024, beragam tema tentang keluarga, kesehatan mental, korban perang, kerusakan lingkungan, hingga perubahan iklim.

"Karya foto yang dipamerkan di PAS Yogyakarta ini, telah diseleksi,” tukasnya, melalui video saat pembukaan pameran.

Disebutkan, foto yang masuk untuk World Press Photo 2024 berjumlah 61.062 karya oleh 3.851 fotografer dari 130 negara.

Baca Juga: PLN EPI dan Sembcorp Tandatangani Kerjasama untuk Proyek Hidrogen Hijau Terbesar di Asia Tenggara

Banyak jurnalis yang meninggal dalam tugasnya. Lebih dari 1.600 wartawan tewas dalam 20 tahun terakhir.

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), pada 4 Maret 2024, ada 94 wartawan dan pekerja media tewas dalam perang Israel-Hamas, menjadikan salah satu perang paling mematikan bagi media yang pernah tercatat.

World Press Photo, memperjuangkan kebebasan pers dengan menampilkan beberapa foto jurnalistik dan fotografi dokumenter terbaik dunia, mendukung para fotografer, dan memperkenalkan literasi visual kepada khalayak yang lebih luas.

Baca Juga: Pameran Temporer di Museum Kretek Kudus: Mengangkat Sejarah dan Budaya Kretek, Catat Tanggal Kegiatan

Salah satu karya foto jurnalistik yang ditampilkan adalah karya Mohammed Salem asal Palestinia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X