Pada LPM Volume 4 mendatang, Prof Uut akan membagikan emosi sekaligus dinamika yang dijalaninya dalam kehidupan sehari-hari sejak tahun 2020 hingga 2025.
Baca Juga: Kerugian Masyarakat Akibat Keuangan Ilegal Capai Rp120 Triliun, OJK Soroti Risiko Digitalisasi
Sosok Prof Uut kini tampil berbeda. Ia tidak sekadar ingin kembali, melainkan ingin menjadi pribadi yang lebih baik dalam memaknai kehidupannya.
“Saya ingin membagi kisah kehidupan dalam perjuangan yang terjal untuk kembali ke panggung akademik,” tuturnya.
Konser ini nantinya akan ada tiga babak, yang mengilustrasikan alur cerita yang dilalui oleh Prof Uut.
Baca Juga: Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana, Ternyata...
Ada sekian belas lagu dari berbagai era yang telah dikurasi dan disusun menjadi satu cerita musikal yang mewakili kisahnya.
Meskipun Prof Uut memiliki latar belakang musik klasik yang kuat, beragam genre akan tersaji dalam konser ini mulai dari pop, rock, hingga metal.
LPM Volume 4 akan diselenggarakan oleh GIK UGM bersama Studio Tigadika dan para mitra lainnya, serta didedikasikan untuk generasi muda, terutama anak-anak.
Baca Juga: Pasar Otomotif RI Sedikit Bergairah, Ini 5 Mobil Terlaris di Juli 2025
“Melalui konser ini saya ingin menggerakkan hati seluruh pemirsa untuk menikmati musik sambil berdonasi yang akan dipersembahkan untuk anak-anak. Isu malnutrisi, kusta, kanker, dan dengue pada anak menjadi keprihatinan kita semua yang dapat mempengaruhi masa depan anak-anak," beber Prof Uut.
Beliau menekankan bahwa tercapainya Indonesia Emas bergantung pada anak-anak. Mereka lah harapan bagi masa depan, harapan kita semua.
Sinergi yang dilakukan oleh Prof Uut sebagai akademisi yang bermusik menunjukkan hubungan yang tak terpisahkan di antara keduanya.
Sebagai akademisi, beliau secara konsisten menyelenggarakan konser amal untuk menumbuhkan pemahaman kepada publik tentang isu kesehatan, tak hanya melalui karya publikasi dan penelitian, tetapi juga melalui konser yang perolehan donasinya sepenuhnya diperuntukkan bagi anak-anak yang membutuhkan.
Artikel Terkait
Oleh-Oleh Mini Konser Anang GSG dan Yossie Riyani 'Selalu Bahagia' yang Digelar di Grobucks Cafe
Mengenang Jejak Abadi Tiga Tokoh Seni Indonesia di Konser Maestro, Yogyakarta Gamelan Festival ke-30
Konser Gamelan Jadi Penutup Perayaan Yogyakarta Gamelan Festival ke-30, YGF Sukses Pertemukan Tradisi dan Inovasi
Polemik Royalti Lagu yang Diputar di Kafe dan Tempat Usaha, Istana Turun Tangan
Respon Menohok Hanung Bramantyo soal Penayangan Film Merah Putih: One For All di Bioskop
17 Band Siap Ngamuk di YK RebelFest 2025: dari Rebellion Rose, Sukatani, hingga Superman Is Dead