Dalam pandangan Aa, nuansa tradisi pada karya lukisan Sigit begitu kental dengan pola yang khas, tokoh dari orang kebanyakan dengan gigi tonggos mengenakan pakaian Jawa bergaris lurik dan berikat blangkon.
Baca Juga: Ungkapan Sri Mulyani Melihat Lukisan Bunga di Rumahnya Raib Dijarah: Cermin Rapuhnya Rasa Aman
"Karikatur pada lukisan Sigit fokus pada karakter penokohan manusia Jawa dengan gaya persigitan. Memiliki kekuatan cerminan sikap seorang pelukisnya atas kedekatannya dengan sosiokultural lingkungannya," tandasnya.
Saat ini Sigit lebih mengekplorasi karyanya jauh lebih berani, ketika memadukan konsep dekoratif karikatur tradisi dengan memasukan anasir realis kekinian.
Hal ini tampak dalam karya-karya seperti, Sang Legenda, Sebuah Pertarungan, Tugu Jogja, Di Balik Pohon Anggur, Merah Merona dan Istirahat Sejenak.**
Liputan: Teguh Priyono
Artikel Terkait
6 Perupa Indonesia Ikuti Pameran The Wonder Art Exhibition di Kamboja, Dedok dan Grace Terbang ke Phnom Penh
Kelompok Pa Pat 1 Gelar Pameran Seni Rupa Light of Hope di NW Art Space Gallery Kalasan
2 Karya Mahasiswa DKV ISI Surakarta Lolos Pameran Poster Internasional 2025 Fabric of Family di Irak
Perupa Agus Wicak dan Zakimuh Pameran di PAS, Angkat Burung dan Parodi Kritik Sosial
17 Kartunis Indonesia Pameran Kartun 'Merdeka atau Mati Kutu' di Tan Artspace Semarang
30 Perupa Kota Malang Pameran Lompat Pagar#2 di Studio Kalahan Jogja: Lintas Zaman Arus Budaya