Pameran ini mengajak kita untuk melihat lebih dari bentuk, tetapi juga mendengar makna di baliknya.
Sebuah perayaan akan inklusivitas, kebersamaan angkatan, dan keberanian untuk bersuara melalui desain.
Baca Juga: PLTU dan Tagihan Sunyi Kesehatan Publik: Ribuan Kematian Dini, dan Triliunan Rupiah pun Melayang
Tahun ini merupakan tahun ke 3 adanya Pameran Primo Temporis dengan tema Inklusif.
Pameran pertama diselenggarakan pada tahun 2023, pameran kedua diselenggarakan pada tahun 2024, dan pameran ketiga diselenggarakan pada tahun 2025.
Dengan menampilkan 62 karya dari 63 desainer yang sedang menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mereka mengemban pendidikan di Program Studi Desain Produk dari tahun 2023 dan ini merupakan pameran perdana dari angkatan 2023 tersebut.
“Pameran ini merupakan ajang unjuk diri hasil dari Studi Desain Produk. Pameran ini dapat memotivasi para desainer untuk lebih berkembang lagi,” kata Della Chintya. **
Artikel Terkait
Respon Menohok Hanung Bramantyo soal Penayangan Film Merah Putih: One For All di Bioskop
Dua Seniman Asal Inggris Tampilkan The Rest of Our Lives di Jagongan Wagen PSBK Episode 154
Pendirian Museum Kartun Indonesia Banjir Dukungan, Kadisbudpar Kota Semarang Sebut Kota Lama Jadi Pilihan
Merayakan Warisan Sastra Fantasi Michael Ende di GoetheInstitut Jakarta, Pameran Masih Dibuka hingga 28 September 2025
Perupa Muda Sigit Handari Pameran Tunggal Werna Rena di Jiwa Gallery
Semarang Bersiap Gelar International Cartoon Festival 2025 di Kota Lama