Sinopsis Sewu Dino, Film yang Dianggap Lebih Seru dari KKN di Desa Penari dan Jadi Trending 1

photo author
- Selasa, 25 April 2023 | 09:00 WIB
Menyusul kesuksesan KKN di Desa Penari, film Sewu Dino membuktikan keangkerannya. (Foto: Instagram Sewu Dino Movie)
Menyusul kesuksesan KKN di Desa Penari, film Sewu Dino membuktikan keangkerannya. (Foto: Instagram Sewu Dino Movie)

SENANGSENANG.ID - Menyusul kesuksesan KKN di Desa Penari, film Sewu Dino membuktikan keangkerannya.

Film yang diangkat dari thread Twitter penulis yang sama, Simpleman, yang mulanya digadang-gadang bakal melejit kini trending nomer 1.

Berlatar tahun 2003, kita diajak berkenalan dengan Sri (Mikha Tambayong), yang demi membiayai pengobatan ayahnya, memutuskan melamar pekerjaan di kediaman Karsa Atmojo (Karina Suwandhi) yang misterius.

Baca Juga: Satu Ditangkap, Polisi Buru 10 Anggota Geng Motor Aniaya Pemudik di Makassar

Tanpa banyak informasi, Sri bersama dua pekerja lain, Erna (Givina Lukitha) dan Dini (Agla Artalidia), dibawa ke kabin tengah hutan. Di sanalah baru terungkap bahwa ketiganya bertugas melakukan ritual basuh sedo.

Ritual tersebut mengharuskan mereka memandikan tubuh Dela (Gisellma Firmansyah), cucu Karsa yang terkena santet, di mana tubuhnya dirasuki jin bernama Sangarturih.

Konon santet itu bakal terangkat bila ritual basuh sedo terus dilakukan selama 1000 hari.

Baca Juga: Aniaya Dua Orang, 1 Diantaranya Tewas, Pria Warga Pamulang Tangsel Dicokok Polisi

Tugas utama tiga protagonisnya adalah menjaga Dela tetap terikat di tempat tidurnya.

Film Sewu Dino ini membawa sebuah kisah dunia santet yang sudah tak asing lagi di telinga rakyat Indonesia.

Film yang diproduksi MD Pictures ini disutradarai oleh Kimo Stamboel, dan dibintangi aktor-aktor ternama, seperti Mikha Tambayong, Rio Dewanto, Marthino Lio, Karina Suwandi, Givina, Agla Artalidia, Gisellma Firmansyah, Pritt Timothy.

Baca Juga: Dibanding Tahun Sebelumnya, Jumlah Korban Kecelakaan Selama Libur Lebaran 2023 Turun 39 Persen

Sebuah mitologi yang berbalut latar belakang Jawa yang kental, membuat film ini mempunyai segudang potensi di dalamnya.

Namun apalah daya, ekspektasi yang terbawa sejak proyek ini diumumkan bahkan digadang-gadang menjadi salah satu kisah terkelam dari tulisan Simpleman, harus terbuang dan terkubur semenjak rumah produksi menetapkan film ini mempunyai rating remaja (R).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X