Menembus Batas, Pameran Seni Rupa Transboundary Alumni Desain Interior ISI Yogyakarta di Gallery Kopi Macan

photo author
- Senin, 24 Juli 2023 | 15:07 WIB
Pameran Transboundary Menembus Batas yang digelar di Gallery Kopi Macan, mulai 22 Juli sampai 5 AGustus 2023.  (Foto: Dok. Kopi Macan)
Pameran Transboundary Menembus Batas yang digelar di Gallery Kopi Macan, mulai 22 Juli sampai 5 AGustus 2023. (Foto: Dok. Kopi Macan)

Penulis Pameran Transboundary Menembus Batas, Dwi Retno Sri Ambarwati, S.Sn, M.Sn  menyebut pameran ini bertujuan untuk menyatukan kembali para alumni yang pernah terpisah satu sama lain dan menggairahkan semangat mereka.

Baca Juga: Mengulik Lagi Yamaha All New Aerox 155 yang Diklaim Terjual Ribuan Unit di Jakarta Fair Kemayoran 2023

Selain juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan karya-karya yang menginspirasi.

"Ini adalah momen yang penuh kebanggaan dimana perbedaan generasi, pengalaman, dan profesi dihadirkan dalam satu ruang untuk menciptakan kegiatan yang bermanfaat dan menginspirasi," ungkapnya.

Prof Dr Suastiwi M.Des yang membuka pameran ini, Sabtu 22 Juli 2023 lalu mengungkapkan Transboundary adalah sebuah kata yang menarik diungkapkan.

Baca Juga: Honda Bakal Meluncurkan Mobil Baru di Ajang GIIAS 2023 agar Penjualan Makin Moncer, Ini Bocorannya

Transboundary, sebagai kata sifat yang bila disandingkan dengan kelompok orang atau komunitas, maka hal ini menunjukan bahwa sekelompok orang tersebut telah melintas berbagai batas-batas baik itu geografi, budaya, jaman, generasi, disiplin ilmu, atau pun profesi.

"Pada dunia yang terbuka dan cair seperti saat ini, peristiwa crossing border menjadi jamak dan semakin sering kita temukan di dunia desain dan seni rupa pada umumnya," ungkap Suastiwi.

Dibeberkan Suastiwi, dalam situasi lintas batas ada dua makna yang dapat dicatat. Bahwa bila dia pelaku maka pelintas batas dapat diartikan sebagai orang yang senang melakukan eksplorasi pada area-area baru dan kemudian menyatukan pengetahuan barunya dengan sesuatu yang telah dipunyainya.

Baca Juga: Gunung Balak Magelang Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Religi, Sadranan Jadi Salah Satu Ikon

"Baik itu dalam gagasan, gaya, material maupun teknik sehingga tercipta sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada, inilah yang disebut kreativitas," terang Suastiwi.

Para pelintas batas pun punya kecenderungan untuk menembus batas-batas, meruntuhkan tembok penghalang, baik geografi maupun kultural, dan kemudian (biasanya) mampu mendorong tumbuhnya pertukaran ide yang kaya sehingga tercipta inklusif yang mengatasi perbedaan.

"Para pelintas batas perlu mampu menetapkan batas-batas baru dalam praktik desain, menantang diri sendiri untuk berpikir melampaui norma, batas, dan hal-hal konvensional," tandasnya.

Baca Juga: Candi Lumbung Akhirnya Dipindah Secara Manual Gunakan Kayu Prancah Libatkan 12 Juru Pugar, Begini Prosesnya

Prof Suastiwi menyambung, komunitas dan pameran para pelintas batas ini menjadi pintu masuk menuju hadirnya kreativitas, inovasi, dan eksplorasi perspektif dan narasi baru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X