Kunjungi Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Soekarno, Ratna Sari Dewi akan Serahkan Koleksi Pribadi ke ANRI

SENANGSENANG.ID - Dalam kunjungannya ke Tanah Air belum lama ini, istri Presiden pertama RI Ir Soekarno, Ratna Sari Dewi berkesempatan mengunjungi Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Soekarno di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Jalan Gajah Mada 111 Jakarta Barat.

Kedatangannya, sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang telah melestarikan arsip dan memori Presiden Soekarno.

"Ini sangat luar biasa, saya sangat berterima kasih untuk pemerintah dan masyarakat Indonesia yang telah mewujudkan pusat studi dan pameran tetap Bapak Soekarno. Saya akan mengunjungi tempat ini lagi dengan hati yang hangat," ujar Ratna Sari Dewi yang pada kunjungannya belumlama ini didampingi Dewan Penasihat ANRI Bidang Kemaritiman, Connie Rahakundini.

Baca Juga: Ini 20 Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia 2023, Toyota Innova Zenix Bertengger di Posisi Puncak

Tak hanya melihat-lihat arsip Presiden pertama RI, Ratna Sari Dewi mengatakan akan menyerahkan arsip tentang Soekarno yang masih disimpan sebagai koleksi pribadinya kepada ANRI.

Sehingga harapannya pada kesempatan yang akan datang bisa disaksikan oleh masyarakat luas.

Mendapat kabar ini langsung dari Ratna Sari Dewi, Connie Rahakundini berjanji akan menyampaikan pesan ini kepada Pimpinan ANRI untuk dapat mengagendakan serah terima arsip tersebut secara resmi.

Istri Presiden Sukarno, Ratna Sari Dewi berkunjung ke Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno di Gedung ANRI Jakarta. (Foto: Dok.ANRI)

Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Soekarno mulai dibangun ANRI pada 2019, terdiri dari empat lantai dengan luas interior sekitar 3.211 meter persegi.

Pada pameran tetap ini menampilkan arsip Soekarno sebagai Bapak Bangsa yang terdiri atas empat hall.

Yakni Hall 1 Aku Indonesia (kisah Soekarno dari lahir hingga berpulang), Hall 2 Jalan Politik (perjuangan dan dedikasi politik), Hall 3 Patron Budaya (estetika dan peradaban), dan Hall 4 Kesejahteraan dan Kerakyatan (ekonomi dan kemandirian).

Pada Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Soekarno, terdapat arsip yang menjadi memori dunia yang telah ditetapkan UNESCO pada Mei 2023.

Baca Juga: Woro-Woro! Tarif Penyeberangan Kelas Ekonomi Naik, Berlaku Mulai 3 Agustus 2023

Diantaranya arsip pidato Presiden Soekarno di Sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, 1960 To Build the World Anew dan arsip Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) I.