entertainment

Pelukis Godod Sutejo Meninggal Dunia, Sing Ana Iku Ora Ana, Sing Ora Ana Iku Ana

Rabu, 28 Agustus 2024 | 14:06 WIB
Pelukis Godod Sutejo meninggal dunia, Rabu 28 Agustus 2024 pukul 12.00 WIB. (Dok.Pribadi)

SENANGSENANG.ID - Kabar duka menyelimuti dunia seni Yogyakarta, pelukis Godod Sutejo meninggal dunia pada Rabu 28 Agustus 2024 pukul 12.00 WIB di RS Bethesda Jogja karena sakit.

"Inalillahi wa inailahi rojiun, Bp Godod Sutejo sampun marak Gusti," demikian kaimat yang menyertai foto Godod Sutejo berbaring di rumah sakit, sebagaimana diunggah dalam status WA pribadi sang pelukis.

Kabar berpulangnya Godod Sutejo tentu mengagetkan kolega, handai taulan, dan kerabat seniman di Jogja. Meski sebelumnya ia sempat beberapa waktu dirawat di rumah sakit, namun aktivitasnya berkesenian tak pernah berhenti sedikitpun.

Baca Juga: Hartopo-Mawahib Resmi Diusung Partai Gerindra dan Golkar di Pilkada Kudus 2024, Kamis Daftar ke KPU

Baca Juga: Info Loker Mase, 50 Perusahaan di Pekalongan Ini Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SD hingga Sarjana

Beberapa kali terakhir, Godod Sutejo masih aktif menghadiri sejumlah pameran seni rupa yang digelar di beberapa tempat, dan masih nampak bugar.

Terakhir, Godod Sutejo bahkan sangat antusias ikut menggarap acara jamasan pusaka di Lembah Kayangan Kulon Progo pada akhir Juli lalu. Godod juga jadi pembicara dalam kegiatan yang rutin digelar setiap bulan Suro itu.

Godod Sutejo lahir di Wonogiri Jawa Tengah pada 12 Januari 1953, dan hijrah ke Yogyakarta menetap di Suryodiningratan MJ II/641 Yogyakarta, yang sekaligus menjadi galerinya yang diberi nama Posnya Seni Godod.

Baca Juga: Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, Bukti Nyata Toleransi Beragama di Indonesia

Baca Juga: Sahabat Lintas Iman Jogja: Romo YB Mangunwijaya Layak Jadi Pahlawan Nasional

Banyak yang menyebut Godod dalah pelukis sepi (sunyi). Namun ada kedalaman sunyi yang tersembunyi dalam karya-karyanya.

Lukisannya tentang alam, lingkungan, pedesaan dalam sapuan kuas dengan warna-warna lembut menyiratkan kedamaian dan ketenteraman yang menyentuh hati.

Menurut Agus Dermawan T, pengamat seni rupa, penulis buku budaya dan seni pernah menyebut, Godod Sutejo melukis berdasarkan filsafat Jawa, sing ana iku ora ana, sing ora ana iku ana (yang ada itu tidak ada, yang tidak ada itu ada). Begitulah karya-karya Godod Sutejo.

Baca Juga: Baru Saja Dirilis, Oppo A3x Ponsel Kelas Menengah Punya Fitur Lengkap dan Anti Air, Dibanderol Cuma Rp1 Jutaan

Halaman:

Tags

Terkini