SENANGSENANG.ID - Perhelatan Life, Passion, and Music (LPM) hadir untuk kali keempat sebagai sebuah konser amal yang fokus pada kegiataan sosial dan kemanusiaan.
Gelaran kali ini akan berlangsung pada 2026 mendatang, di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Bagi Prof Adi Utarini, atau yang akrab disapa Prof Uut, LPM menjadi wadah untuk bercerita mengenai kehidupan pribadi dan akademiknya melalui musik.
Baca Juga: Dapat Tunjangan Rumah Rp50 Juta, Adies Kadir Sebut Anggota DPR Masih Harus Nombok
“Sebuah Konser, Sejumput Amal”. Itulah gagasan yang dibangun bersama koleganya serta pengalaman personal Prof Uut yang mendampingi suami tercinta, Prof Iwan Dwiprahasto,
ketika melawan kanker dengan beban psikologis besar yang dialami tidak hanya oleh pasien tapi juga keluarga.
Inilah alasan kuat dibalik lahirnya konser amal untuk kemanusiaan. Dari momen inilah LPM pertama kali lahir.
Hasil penjualan tiket konser ini kemudian diserahkan sebagai donasi bagi penderita kanker melalui Yayasan Kanker Indonesia.
Konser LPM pertama kali diselenggarakan pada 2018 secara hibrida (daring dan luring). Kemudian dilanjutkan dengan LPM Volume 2 dan 3 dengan konsep yang berbeda.
LPM Volume 2 digelar secara daring pada 2021. Konser ini menjadi momen duka untuk mengenang Prof Iwan yang berpulang karena Covid-19.
Seluruh donasi pada konser ini ditujukan untuk membangun shelter bagi penderita Covid-19 di Bantul, bekerja sama dengan Sonjo, gerakan kemanusiaan yang fokusnya membantu masyarakat rentan dan berisiko terkena dampak Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selanjutnya, LPM Volume 3 digelar secara hibrida pada 2022 dan menjadi momen 1.000 hari berpulangnya Prof Iwan.
Konser ini Kembali dimanfaatkan untuk menggalang donasi bagi para penderita kanker, yang kembali disalurkan melalui Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY dan komunitas ELGEKA.