SENANGSENANG.ID - Rooftop Pasar Prawirotaman menjadi saksi lahirnya gagasan segar dalam acara Roof Talk #1: “Monetisasi Karya & Aktivasi Ruang” yang digelar oleh Jogjalink.co.id bersama Studio 103.
Forum ini mempertemukan pelaku kreatif, komunitas seni, platform digital, hingga wakil pemerintah untuk membahas bagaimana literasi, akses pasar, dan ruang kolaboratif dapat mendorong monetisasi karya secara berkelanjutan.
Ruang Kreatif sebagai Jembatan
Founder Jogjalink, Ibnu Prabowo, menegaskan pentingnya ruang yang mempertemukan gagasan antarpelaku kreatif.
Baca Juga: Produksi Rokok Masih Tinggi, Bea Cukai Akui Kebijakan CHT Belum Efektif
“Acara ini memperluas jejaring dan menjadi ruang bersama untuk mempromosikan karya kreatif secara lebih luas,” ujarnya.
Street Art Jadi Ekonomi Kreatif
Seniman mural Adit “Doodleman” dari Yogyakarta Art Crime (YORC) tampil sebagai contoh nyata monetisasi karya.
Ia menceritakan bagaimana komunitas street art yang awalnya hanya berekspresi di ruang publik kini mampu membuka peluang ekonomi melalui literasi dan jejaring.
Baca Juga: KPK Tahan Tiga Tersangka Baru Kasus Korupsi RSUD Kolaka Timur
“Kami sadar mural bukan sekadar ekspresi, tetapi ruang ekonomi kreatif yang bisa membuka peluang,” kata Adit.
YORC kini sukses bermitra dengan brand, menginisiasi event, dan menghadirkan mural komisioning, menjadikannya kisah sukses ekosistem seni jalanan di Yogyakarta.
Pasar Global dan Keterampilan Digital
Dari sisi pasar, Anton Sugiarto dari Semuabisa.org menekankan bahwa keterampilan digital dasar sudah cukup untuk menembus pasar global.