Dalam bahasa sansekerta terkait dengan istilah swastamita memiliki makna senja.
Baca Juga: Banyak Masyarakat Tidak Paham Persoalan Hukum, IKA FH UMK Siapkan Langkah Ini
"Kata Sandyakala dimaknai pergantian waktu atau peralihan kekuatan baik dan buruk, terang-gelap dan senja adalah menjelang malam", urai Hadjar.
Dalam mitologinya, Sandyakala dimaknai senja yang menghadirkan warna jingga, merah dan violet yang merupakan tatawarna atau adiwarna indah segabai estetika langit.
Bila dikaitkan dengan Negari dalam hal ini politik kekuasaan, Sandyakala bisa jadi memiliki penanda adanya perubahan masa pemerintahan, bila hal ini dikaitkan dengan tahun politik saat ini.
"Namun dalam pameran saat ini, Sandyakala itu menjadi ekspresi estetik yang disuguhkan oleh para seniman lewat eskpresif estetiknya."
"Karya karya yang dipamerkan merupakan interpretasi terhadap senja politik, sosial, budaya, mau pun pribadi perupa dalam memahami pergantian masa ini," tandas Hadjar.
Obyek estetika digarap adalah perubahan, sehingga sebagian mengangkat obyek material berupa tata Surya, perangai manusia maupun sosial.
Sedangkan obyek formal mengangkat pikiran dan perasaan terhadap dampak sosial budaya kepemerintahan serta imajinasi sesuai dengan gagasannya.**
Artikel Terkait
Seniman, Pelukis, dan Perancang Logo KORPRI Aming Prayitno Meninggal Dunia
Melukis dengan Mata Tertutup, Bukan Cuma Menantang tetapi Ini Alasan Sebenarnya bagi Tri Joko Purnomo Joonk
Haul ke-20 Maestro Seni Sapto Hudoyo Digelar Sederhana dan Hikmat di Makam Seniman Girisapto
Dari Sarasehan Mengambil Energi Positif Karya Saptohudoyo di Imogiri Bantul, Begini para Seniman Berbicara