Salah satu cara mengatasi reaksi alergi adalah menggunakan kortikosteroid karena obat ini dapat mengurangi peradangan akibat alergi.
Kortikosteroid bisa diperoleh dalam bentuk tablet, cair, tetes mata, semprot hidung, inhaler, sampai krim.
Meski begitu, jenis obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka panjang tanpa arahan dokter, ya. Penggunaan kortikosteroid yang berlebihan bisa menyebabkan naiknya berat badan, insomnia, sampai osteoporosis.
Baca Juga: PBNU Soal Usulan Zakat Bantu Danai Makan Bergizi Gratis: Hati-hati!
3. Dekongestan
Dekongestan adalah obat untuk mengurangi reaksi alergi yang menyerang saluran pernapasan, misalnya hidung tersumbat.
Hal ini karena dekongestan bisa mengurangi peradangan dan pembengkakan pada rongga hidung.
Selain tersedia dalam bentuk tablet dan cair, dekongestan juga tersedia dalam bentuk tetes dan semprot hidung.
Namun, obat ini sebaiknya juga tidak digunakan dalam waktu lama karena bisa meningkatkan tekanan darah.
4. Penghambat leukotriene
Penghambat leukotrien adalah obat untuk menghambat terjadinya peradangan atau pembengkakan di saluran pernapasan. Biasanya, obat ini tersedia dalam bentuk tablet.
5. Imunoterapi alergen
Salah satu cara mengurangi reaksi alergi adalah dengan imunoterapi alergen.
Terapi ini umumnya digunakan untuk reaksi alergi yang parah dan tidak mempan diatasi dengan obat-obatan.
Artikel Terkait
Ini 5 Makanan Sumber Protein Hewani yang Kaya Manfaat, dari Tingkatkan Daya Tahan hingga Perbaiki Jaringan Tubuh
Turunkan Gula Darah dengan Cepat dan Efektif, Ini 9 Makanan yang Bisa Kamu Konsumsi Secara Rutin
Berjalan Kaki 7.000 Langkah Sehari Ternyata Dapat Membantu Menjaga Kesehatan Mental, Kamu Berapa Langkah Lur?
Ini 5 Manfaat Ubi Ungu bagi Kesehatan, Salah Satunya Bisa Cegah Penyakit Jantung
Tak Cuma Jadi Bahan Baku Panganan Enak, Pisang Juga Menyimpan 5 Manfaat Jos bagi Kesehatan
Benarkah Minum Cuka Apel Tiap Hari Bikin Wajah Glowing? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Kulit