Diceritakan Muna, nasi kuning racikannya disukai oleh berbagai kalangan, baik itu warga lokal maupun wisatawan. Termasuk keluarga Keraton yang sudah jadi pelanggan setianya.
“Kalau kata pembeli itu, nasi kuning di sini punya ciri khas, dari kering kentang, orek tempe, serundeng, empal, ya karena memang semua kami racik sendiri, kecuali sate ayam ini yang titipan dari penjual lain. Kalau yang paling disukai pembeli ya nasi kuning empal itu,” imbuhnya.
Baca Juga: Sudah 1.853.043 Kendaraan Pemudik Kembali ke Jabotabek, 10,7 Persen Belum Balik
Dengan merogoh kocek Rp15 ribu saja, Nasi Kuning Muna Cung dapat dinikmati dengan lauk pendamping perkedel, telur suwir, abon, serundeng, kering kentang, orek tempe, timun, dan sambal pedas.
Sementara untuk pilihan lauk empal harganya Rp32 ribu, lauk ayam bacem Rp28 ribu, lauk komplit yaitu babat, iso, dan empal Rp34 ribu, serta lauk sate ayam Rp21 ribu.
Untuk menikmati sajian Nasi Kuning Muna Cung ini, pembeli harus rela menunggu sekitar 20 hingga 30 menit karena antrean yang mengular.
Salah satunya dialami Risa, wisatawan dari Jakarta yang penasaran untuk mencoba nasi kuning empal karena viral di media sosial.
Baca Juga: Jadwal Bioskop di Cilacap dan Kebumen Hari Ini, Senin 1 Mei 2023
“Mau coba nasi kuning empal, tahu tempat ini dari Instagram, ternyata antre panjang banget, berarti memang banyak yang suka, pasti rasanya bakal sepadan sama lama nunggunya,” ungkapnya.
Nasi Kuning Muna Cung buka setiap hari mulai pukul 06.30 WIB hingga 11.30 WIB, khusus melayani pembelian untuk dibungkus.
Tapi untuk momen liburan atau akhir pekan, biasanya sudah habis terjual sebelum pukul 11.00 WIB, jadi disarankan datang lebih awal.**
Artikel Terkait
Tahu Petis Lawang Sewu, Lebih Besar dan Isi Melimpah, Ini yang Membedakan dengan Lainnya
Lontong Pecel dan Sate Keong Menu Andalan Megengan di Demak
Jadi Makanan Populer di Bulan Ramadan, Ini 5 Jenis Kurma Berkelas yang Harganya Fantastis
Menikmati Sensasi Ayam Geprek Lava Merapi, Menu Andalan Rumah Makan Borobudur Food di Magelang
5 Menu Ini Wajib Dicoba Saat Mudik ke Klaten, Nomer 1 Paling Tradisional dan Ngangeni