Tambah 55 Ton Lagi, Pemkot Jogja Targetkan Jumlah Cadangan Beras Terpenuhi di 2024

photo author
- Senin, 8 Januari 2024 | 17:42 WIB
Petugas Pengawas Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja mengambil sampel cadangan beras saat memantau di gudang beras mitra pengelola. (Foto: Humas Pemkot Jogja)
Petugas Pengawas Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja mengambil sampel cadangan beras saat memantau di gudang beras mitra pengelola. (Foto: Humas Pemkot Jogja)

Dia menyatakan pengadaan cadangan pangan beras 55 ton menggunakan APBD Murni Kota Jogja.

Baca Juga: Polisi Amankan 5 Orang dalam Kasus Pengiriman 266 Anjing ke Solo yang Videonya Viral di Medsos

Alokasi anggaran beras cadangan Rp12.000/kilogram dengan jenis beras kualitas medium. Selama ini Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja mengandalkan beras dari Purworejo, Delanggu, Klaten, Sragen dan Kulonprogo untuk kebutuhan cadangan beras.

Pengadaan cadangan beras untuk mendukung penyediaan beras pemerintah daerah dalam menghadapi keadaan darurat, bencana alam, rawan pangan dan gejolak harga.

Hal tersebut mengacu Perwal nomor 22 tahun 2019 tentang cadangan beras Pemkot Jogja.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Gampil' Guyon Waton yang Baru Saja Dirilis, Dijamin Bikin Baper dan Meleleh Roso

Selama ini Pemkot Yogyakarta bekerja sama dengan PT Tarumartani selaku BUMD Pemda DIY dalam menyimpan dan mengelola cadangan beras pemerintah daerah.

Sukidi menjelaskan jumlah cadangan beras Pemkot Jogja saat ini sebanyak 65,05 ton.

Sampai saat ini cadangan beras Pemkot Jogja tersebut belum digunakan.

“Masih utuh belum dipakai. Karena masih bisa diatasi dengan bantuan pangan dan gerakan pangan murah. Belum lagi Dinas Perdagangan juga punya program operasi pasar, pasar murah, dan sebagainya,” ucapnya.

Baca Juga: Sinopsis Diwe Hutan Larangan, Teror Makhluk Halus Penunggu Hutan Terlarang di Kabupaten Bangka Selatan

Sebelumnya Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo mengingatkan masa kampanye bisa mempengaruhi permintaan kebutuhan pangan meningkat karena biasanya untuk bantuan-bantuan.

"Oleh sebab itu permintaan pangan itu harus diantisipasi. Salah satunya bisa menjalin kerja sama dengan daerah lain yang memiliki stok pangan."

“Ini juga harus diantisipasi. Jangan sampai terjadi inflasi, maka pasokan harus dijaga."

"Cadangan beras, Bulog dan beberapa produsen harus kita pantau terus. Kalau misal kekurangan stok kita bisa berkolaborasi dengan daerah lain,” tegas Singgih.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X