4. Memohon kepada Pengurus NU agar mengembalikan kewibawaan para ulama dan kyai untuk tidak jatuh kepada maqam politisi-politisi dan politik praktis, sehingga para ulama di dalam jamiyah seyogyanya berkhidmah untuk kepentingan bangsa, umat dan Jamiyah untuk jangka panjang.
Baca Juga: Top Markotop, Puluhan Hotel Indonesia Borong Penghargaan di ASEAN Tourism Awards 2024
5. Memohon kepada Pengurus NU untuk mengembalikan marwah Jamiyah di tengah berbagai benturan dan turbulensi politik.
Sehingga sebagian pengurusnya dicokok oleh KPK dengan cara membersihkan struktur NU dari bisikan-bisikan Politisi pragmatis dan tidak terlalu dekat dengan figur-figur politisi pragmatis.
6. Memohon kepada Pengurus NU agar tidak terjebak pada politik transaksional yang akan menghancurkan marwah dan nilai nilai keulamaan, dan sebaliknya mengedepankan politik keumatan, kebangsaan dan kerakyatan.
Baca Juga: Buron Sejak 2022, DPO Kasus Investasi Bodong Robot Trading Viral Blast Global Ditangkap Polisi
7. Sesuai dengan prinsip politik atau asas politik ASWAJA, karakter kepemimpinan Jam'iyah NU adalah kepemimpinan keulamaan yang mengedepankan musyawarah dan mendengarkan poros-poros kyai-kyai di daerah.
Kepemimpinan Jam'iyah NU adalah kepemimpinan partisipatif bukan kepemimpinan rezim dan perorangan yang dipaksakan sehingga setiap keputusan organisasi/jam'iyah seyogyanya diambil secara partisipatif dan terbuka dengan berpijak pada Khittah NU dan Qonun Asasi serta AD/ART.
8. Kami memohon kepada semua elemen di dalam Nahdlatul Ulama untuk terbiasa dengan amaliah saling mengingatkan satu sama lain dalam rangka menegakkan kultur keterbukaan dalam perbedaan pendapat dan saling menghargai dengan sesama pengurus dan warga NU.
Baca Juga: Anniversary Concert Reminiscing Memories, Jadi Momen Spesial 72 Tahun Berdirinya SMM Yogyakarta
9. Menyerukan kepada seluruh warga NU untuk menyalurkan aspirasi politiknya berdasarkan kebijakan hati nurani dan dilandasi oleh Khittah NU, Qonun Asasi, AD/ART dan politik kemaslahatan aswaja an nahdliyah.
"Dengan memohon pertolongan Allah dan wasilah para pendiri NU, apa yang menjadi keprihatinan kami ini semoga dapat menggugah para Nahdliyin di seluruh Nusantara," demikian disampaikan Tuan Guru Hasan Basri Marwa, Koordinator Mubes Nahdliyin Nusantara dalam pernyataan sikap yang dirumuskan di Yogyakarta bertanggal 28 Januari 2024. **
Artikel Terkait
Presiden Jokowi, Gubernur Ganjar Pranowo, dan Ketua DPR RI Puan Maharani Ikuti Jalan Sehat Menuju Satu Abad NU
Angkat Perekonomian, Mawar Hartopo Apresiasi Gelaran Bazar Forsikabanu Harlah MA Banat NU Kudus
Satu Abad NU, Presiden Jokowi Berharap Jadi Momentum Membangun Masa Depan Indonesia yang Maju dan Bermartabat
Rakernas LPTNU Dibuka Wakil Presiden Besok Rabu, akan Dihadiri 1.000 Utusan Kampus NU
Bersama Merajut Persatuan, Ikatan Pemuda Katolik Temanggung dan Pelajar Putri NU Bagi-Bagi Takjil dan Bukber
Di Sela Rayakan Maulid Nabi, Erick Thohir Ziarah ke Makam Gus Dur dan Kunjungi Para Kiai NU di Jawa Timur