SENANGSENANG.ID - BUMN menjadi koperasi dinilai bisa menjadi malapetaka bagi stabilitas ekosistem industri tanah air, khususnya industri olahraga.
Tak dapat dipungkiri, pesatnya perkembangan industri olahraga sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional, tak lepas dari kontribusi positif dari BUMN yang terlibat aktif dengan segala bentuk dukungannya.
Sinergi harmonis antara pemerintah dengan industri olahraga memang keniscayaan.
Baca Juga: Cetak Sejarah! eTimnas Indonesia Juara AFC eAsian Cup 2024
Hal ini menjadi simbiosis mutualisme dan menumbuhkan iklim yang sehat bagi perekonomian nasional.
Demikian dijelaskan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, terkait soal kontroversi gagasan Anies Baswedan untuk membubarkan BUMN dan diubah menjadi koperasi.
Betapa tidak, bentuk dukungan melalui BUMN selama ini dilakukan dengan mengedepankan aspek profesional.
Bukan sekedar penghibahan dana dari pemerintah kepada cabang olahraga seperti upaya konvensional dahulu kala.
"Contoh nyata secara khusus, kita dapat cermati dengan apa yang terjadi di dunia sepakbola saat ini," jelas Ferry Paulus.
Dukungan luar biasa beberapa BUMN dalam pengembangan sepakbola profesional begitu nyata terlihat.
Relasi yang terjadi adalah sebuah landscape di antara entitas bisnis korporasi.
Artinya, stakeholder sepakbola seperti Liga dan klub profesional dituntut bekerjasama dengan saling memberikan benefit secara proporsional dengan BUMN yang terlibat.
Artikel Terkait
Kementerian BUMN Siapkan 65.603 Kuota Mudik Gratis Lebaran 2023, Pendaftaran Dibuka Mulai Hari Ini
Peraturan Menteri BUMN Dipangkas dari 45 Menjadi Hanya Tiga, Erick Thohir Jelaskan Alasannya
KPK Kembali Ingatkan Penyelenggara Negara, PNS, dan BUMN/BUMD Tolak Gratifikasi Jelang Lebaran 2023
Website Indonesia Incorporated Resmi Diluncurkan, Erick Thohir: Turut Mendorong BUMN Semakin Go Global
Laba Bersih Perusahaan BUMN Semester I-2023 Capai Rp182,9 Triliun
Tiga BUMN bersama Forum Humas BUMN Dukung Penuh Penyelenggaraan UKW PWI di Yogyakarta