Buka WWF 2024, Presiden Jokowi Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

photo author
- Senin, 20 Mei 2024 | 14:40 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berjabat tangan dengan Presiden World Water Council Loïc Fauchon (ketiga kiri) seusai membuka World Water Forum ke-10 2024 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin 20 Mei 2024.  (Foto: MC WWF 2024/Aprillio Akbar)
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berjabat tangan dengan Presiden World Water Council Loïc Fauchon (ketiga kiri) seusai membuka World Water Forum ke-10 2024 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin 20 Mei 2024. (Foto: MC WWF 2024/Aprillio Akbar)

SENANGSENANG.ID - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) membuka Pertemuan Tingkat Tinggi atau High Level Meeting (HLM) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Senin 20 Mei 2024 pagi.

Forum air terbesar di dunia tersebut dikatakan Presiden RI harus menjadi momentum negara-negara di dunia untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dengan berbagi pengetahuan, mendorong solusi inovatif, dan mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.

“Itu untuk meneguhkan komitmen dan merumuskan aksi nyata terkait pengelolaan air inklusif dan berkelanjutan,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Peruntungan dan Pantangan Senin Pahing 20 Mei 2024 Menurut Primbon Jawa, Energi Positif akan Muncul Jika Memakai Pakaian Warna Ini

Hal itu dikatakan Presiden RI, karena air memegang peran penting dan sentral bagi kehidupan umat manusia. Bahkan begitu pentingnya hingga air disebut sebagai the next oil di masa depan.

Begitu pula jika dilihat dari sisi ekonomi. Kekurangan air, ujar Presiden Jokowi, dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.

Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare (ha) jaringan irigasi.

Baca Juga: Dosen DKV ISI Surakarta Jadi Narasumber Pelatihan Digital Marketing Dinas Pariwisata Karanganyar

Kemudian merehabilitasi seluas 4,3 juta hektare jaringan irigasi dan membangun 2.156 kilometer pengendali banjir dan pengaman pantai.

Indonesia juga memanfaatkan air untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata. PLTS ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

“Namun semua upaya ini tidak cukup. Persoalan air dan sanitasi akan semakin berat di masa mendatang. Upaya ini harus diperkokoh di tingkat global baik oleh negara, sektor swasta, maupun masyarakat madani."

Baca Juga: Peringati Hari Raya Pentakosta, GKJ Gondokusuman Kolaborasi Kelurahan Klitren Gelar Riyaya Undhuh-Undhuh

"Forum Air Sedunia ke-10 ini menjadi langkah strategis melakukan aksi nyata dan komitmen bersama mewujudkan manajemen sumber daya air yang terintegrasi,” ujar Presiden.

Indonesia dikatakan Presiden, konsisten mendorong tiga hal pada forum. Pertama, adalah meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusifitas untuk mencapai solusi tantangan bersama terutama bagi negara-negara pulau kecil yang mengalami kelangkaan air.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X