Nias Selatan Darurat Wabah DBD dan Malaria, Terjangkit Sejak Januari hingga Juli 2024

photo author
- Kamis, 15 Agustus 2024 | 22:29 WIB
Ilustrasi. Demam berdarah dan malaria mewabah di wilayah Kabupaten Nias Selatan sejak Januari hingga Juli 2024. (iStock)
Ilustrasi. Demam berdarah dan malaria mewabah di wilayah Kabupaten Nias Selatan sejak Januari hingga Juli 2024. (iStock)

Sebagai negara tropis, Indonesia menyumbangkan kasus malaria terbanyak kedua di Asia, setelah India.

Baca Juga: Made in Wonosari! Malam Ini di Panggung ARTJOG The Melting Minds dan Berkah Liar Janjikan Pertunjukan Megah nan Menggugah

Menurut data Kementerian Kesehatan, Indonesia mencatat estimasi 811.636 kasus positif pada 2021.

Indonesia merupakan salah satu dari sembilan negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara yang menyumbang sekitar 2 persen dari beban negara malaria secara global.

Data Kemenkes menunjukkan, pada 2023 sebanyak 389 kabupaten/kota telah melakukan eliminasi malaria sesuai target.

Baca Juga: Gampang! Ini Cara Daftar Program Subsidi Tepat untuk Dapatkan QR Code Pertalite Kendaraan Roda Empat

Pada 2030 mendatang, seluruh wilayah Indonesia ditargetkan telah bebas kasus malaria.

Tren pemeriksaan kasus malaria juga mengalami kenaikan pada 2023 dengan 3.464.862 pemeriksaan dibandingkan 3.358.447 pemeriksaan pada 2022.

Di sisi lain, angka positif malaria sebenarnya mengalami penurunan. Pada 2023 ada 418.546 kasus, sedangkan pada 2022 ada 443.530 kasus.

Meski mengalami peningkatan pemeriksaan dan penurunan kasus positif, target nasional Positivity Rate (PR) malaria <5 persen masih belum tercapai. Capaian nasional pada 2023 masih sebesar 12,08 persen.

Baca Juga: Komunitas JALIN Resmi Dibentuk, Tanam Pohon Bodi Jadi Simbol Kebersamaan dan Kelestarian Lingkungan

Melihat dari data tersebut, pemerintah terus mendorong kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengan membersihkan lingkungan secara rutin, mengurangi populasi nyamuk dengan menebarkan ikan sebagai predator jentik nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu atau obat anti nyamuk.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X