Ini Filosofi Pakaian Adat Demang Betawi yang Dipakai Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2024

Baju Demang Betawi merupakan busana adat yang sarat akan nilai-nilai budaya dan memiliki ciri khas unik.

Dikenakan oleh pemuka adat atau tokoh masyarakat dalam berbagai upacara dan acara resmi, pakaian ini tidak hanya sekadar busana tetapi juga mencerminkan status sosial, kebijaksanaan, serta kearifan lokal masyarakat Betawi.

Baca Juga: Jogja Fashion Trend 2024, Sebanyak 139 Desainer Indonesia Unjuk Karya Fesyen Terbaiknya

Busana adat ini terdiri dari beberapa elemen penting. Baju dengan kerah tinggi yang terbuat dari kain beludru berwarna gelap, seperti hitam atau merah tua, melambangkan kehormatan dan formalitas.

Jas tutup ini mengingatkan pemakainya untuk menjaga martabat dalam setiap tindakan dan keputusan.

Celana pangsi sebagai bawahan melambangkan kesederhanaan dan fleksibilitas, mengajarkan bahwa meski memiliki kedudukan tinggi, seseorang harus tetap rendah hati dan siap melayani masyarakat.

Baca Juga: Setangguh Ini Laptop Lenovo ThinkPad X280 dengan Intel Core i7-8550U yang Dibanderol Rp29 Jutaan

Ikat pinggang atau sabuk berwarna emas atau perak menjadi pelengkap, sekaligus simbol kemakmuran dan kekuasaan yang harus digunakan dengan bijaksana.

Peci hitam yang dikenakan di kepala melambangkan kepemimpinan yang religius, dengan filosofi bahwa setiap keputusan harus didasarkan pada nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat.

Pakaian ini kadang-kadang juga dilengkapi dengan aksesori seperti rantai emas atau kain selendang, yang menambah kemegahan tetapi juga mengingatkan pentingnya keadilan dalam penggunaan kekuasaan.

Baca Juga: Sekali Ngecas Bisa Libas 130 Kilometer, Polytron Fox R Ungkap Rahasia Isi Baterai yang Benar

Penampilan Presiden Jokowi dengan busana adat Betawi ini tidak hanya menonjolkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang kepemimpinan yang bijaksana dan berakar pada nilai-nilai lokal.**