PKBI Serukan Gerakan Peduli Bahaya BPA Plastik Kemasan Pangan bagi Kesehatan

photo author
- Kamis, 12 September 2024 | 14:21 WIB
Meskipun BPA sudah lama digunakan dalam pembuatan plastik kemasan pangan dan dianggap aman dalam batas tertentu, ada banyak penelitian ilmiah yang menunjukkan risiko kesehatan yang signifikan dari paparan BPA. (Istimewa)
Meskipun BPA sudah lama digunakan dalam pembuatan plastik kemasan pangan dan dianggap aman dalam batas tertentu, ada banyak penelitian ilmiah yang menunjukkan risiko kesehatan yang signifikan dari paparan BPA. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), lembaga nirlaba di bidang kesehatan keluarga dan reproduksi, serukan gerakan kepedulian sipil atas ancaman paparan senyawa kimia berbahaya Bisfenol A (BPA) yang bersumber dari plastik kemasan pangan.

PKBI dan sejumlah organisasi lainnya sekaligus menyuarakan dukungan pada pemerintah yang telah mengesahkan peraturan pelabelan risiko bahaya BPA pada galon isi ulang bermerek dengan bahan polikarbonat.

"Meskipun BPA sudah lama digunakan dalam pembuatan plastik kemasan pangan dan dianggap aman dalam batas tertentu, ada banyak penelitian ilmiah yang menunjukkan risiko kesehatan yang signifikan dari paparan BPA, terutama pada sistem reproduksi, perkembangan anak, dan keseimbangan hormon," kata dr Oka Negara yang mewakili PKBI dalam keterangan tertulis, Kamis 12 September 2024.

Baca Juga: Daihatsu Sigra Masih Memimpin, Ini 10 Mobil Terlaris Penjualannya di Agustus 2024

Dokter Oka merujuk pada penelitian laboratorium Tim Riset Universitas Airlangga, terkait dampak paparan BPA. Dari penelitian itu diketahui ada dampak nyata paparan BPA pada hewan coba.

Penelitian menemukan BPA memengaruhi struktur dan fungsi otak, termasuk bagian penting seperti hipokampus dan hipotalamus, yang berperan dalam pengendalian keseimbangan energi dan proses kognitif.

"Fakta bahwa BPA dapat menyebabkan perubahan signifikan pada otak hewan coba mengindikasikan potensi bahaya serius pada manusia, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampaknya secara lebih mendalam," lanjut Dokter Oka.

Baca Juga: Avanza Veloz Model 2021 Ini Cuma Dijual Rp132 Juta Dab, Tampangnya Cakep Pol Cocok Buat Piknik ke Dieng

Penelitian Evi Mutia dari Universitas Sumatera Utara menguatkan kekhawatiran dampak BPA terhadap kesehatan reproduksi, katanya.

Paparan BPA dikaitkan dengan gangguan libido, infertilitas, peningkatan risiko kanker prostat, dan berbagai gangguan reproduksi lainnya.

Beberapa studi internasional juga menunjukkan BPA dapat menurunkan kualitas sperma dan meningkatkan risiko infertilitas, serta memengaruhi perkembangan hormon pada janin.

Baca Juga: Sinopsis Film Transformers One yang Sudah Tayang di Bioskop, Awal Perjalanan Optimus Prime dan Megatron

Dalam jangka panjang, paparan BPA disebutkan bisa menyebabkan gangguan kognitif, merusak tumbuh kembang, gampang stress, tingkat emosi yang tinggi, sistem auto imun akan lebih reaktif, dan terjadi inflamasi yang memicu aktifnya sel kanker.

"BPA itu risikonya akumulatif, tidak terjadi dalam jangka pendek, tetapi jika terpapar di tubuh secara terus menerus," kata Oka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: Infopublik

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X