Ini Faktor Penyebab Gorontalo Jadi Wilayah Rawan Gempa Bumi, Salah Satunya 'Dikepung' Sesar Aktif

photo author
- Selasa, 24 September 2024 | 19:57 WIB
Ilustrasi gempa. (istockphoto.com)
Ilustrasi gempa. (istockphoto.com)

Gorontalo pernah diguncang gempa magnitudo 7,7 SR yang terjadi pada 17 November 2008.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono saat itu mengungkap, gempa tersebut terjadi akibat aktivitas sesar naik berarah Barat-Timur.

Hal tersebut terjadi akibat mekanisme sesar aktif yang berada penunjam Sulawesi Utara di sebelah utara Pulau Sulawesi.

Baca Juga: Firnando Ganinduto: Saya Ingin Jadi DPR yang Bermanfaat, Bukan Anggota Dewan yang Setelah Terpilih Menghilang

Akibatnya, Provinsi Gorontalo yang berlokasi dekat dengan jalur penunjam Sulawesi Utara, menjadi wilayah yang rawan terjadinya gempa bumi.

Pengaruh Desakan Lempeng Samudera Pasifik

Kepala Pusat Studi Kebencanaan LPPM Universitas Negeri Gorontalo, Muhammad Kasim mengatakan terdapat patahan aktif akibat pengaruh desakan lempeng Pasifik di sekitar wilayah Gorontalo.

Temuan tersebut, setelah Kasim menyoroti faktor terjadinya gempa bumi di Gorontalo pada 26 Juli 2021.

Baca Juga: Sapto Agus Irawan Juara 1 Film Pendek, Ini Pemenang Kategori Lain BNPB Tangguh Awards 2024

"Di bagian utara Sulawesi ada Sesar Tunjaman Laut Sulawesi, dan di bagian selatan ada Sesar Naik Balantak yang menyebabkan gempa sebanyak dua kali pada tanggal 26 kemarin," kata Kasim pada 28 Juli 2021 silam.

"Pengaruh desakan lempeng Samudera Pasifik ke arah barat, jika aktif akan memicu sesar-sesar kecil di sekitarnya," tegasnya.

Langkah Mitigasi Gempa di Gorontalo

Penting bagi warga setempat untuk memantau laporan aktivitas gempa melalui BMKG ataupun dari pihak pemerintah Gorontalo.

Baca Juga: Panen Raya, Kualitas Bawang Putih Pemalang Berpotensi Saingi Bawang Impor

Hal tersebut untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari gempa yang dapat menimbulkan tsunami maupun tanah longsor. Berikut ini langkah mitigasi gempa di Gorontalo:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X