Awas, Distribusi AMDK Galon dengan Truk Terbuka Berpotensi Cemarkan Air Minum

photo author
- Senin, 14 Oktober 2024 | 19:06 WIB
Pendistribusian air minum dalam kemasan (AMDK) galon yang diangkut dengan truk terbuka serta terpapar sinar matahari semakin disoal.  (Foto: Istimewa )
Pendistribusian air minum dalam kemasan (AMDK) galon yang diangkut dengan truk terbuka serta terpapar sinar matahari semakin disoal. (Foto: Istimewa )

SENANGSENANG.ID - Keprihatinan terhadap praktik distribusi dan transportasi air minum dalam kemasan (AMDK) galon yang diangkut dengan truk terbuka serta terpapar sinar matahari semakin mengemuka.

Hal ini diungkapkan oleh berbagai pihak, termasuk Yeni Restiani dari Direktorat Standardisasi Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Yeni menjelaskan bahwa proses migrasi Bisfenol A (BPA) dari kemasan ke dalam pangan dapat terjadi karena beberapa faktor.

Baca Juga: Waduh, Pengacara Vadel Siapkan Dua Saksi Demi Ungkap Dugaan Nikita Telantarkan Lolly di Inggris

“Antara lain, proses pencucian yang tidak tepat, penggunaan air pada suhu tinggi di atas 75 derajat Celsius, residu detergen, pembersihan yang mengakibatkan goresan, penyimpanan yang tidak tepat, hingga paparan sinar matahari langsung atau lamanya terpapar sinar matahari,” jelas Yeni dalam keterangan tertulisnya pada Senin 14 Oktober 2024.

Kontaminasi BPA pada AMDK galon polikarbonat telah dibuktikan melalui penelitian lapangan oleh BPOM.

Penelitian ini menunjukkan bahwa air kemasan dari galon polikarbonat di enam daerah di Indonesia memiliki tingkat kontaminasi BPA yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Viral Babysitter 'Paksa' Balita Minum Obat Penggemuk, Memang Bagaimana Cara Menaikkan Berat Badan Anak yang Benar?

BPOM menemukan zat BPA dalam kadar melebihi ambang batas yang ditetapkan (0,9 ppm per liter) pada air minum dalam kemasan galon, pada periode 2021-2022.

Ambang batas yang ditentukan adalah 0,6 bagian per sejuta (ppm) per liter. Keenam daerah yang AMDK galonnya diduga tercemar BPA antara lain Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tenggara.

Berdasarkan temuan BPOM, kadar BPA yang tinggi terdeteksi sebanyak 3,4 persen di sarana distribusi dan peredaran.

Baca Juga: Pertahanan Timnas Indonesia Bakal Sekeras 'Tembok China', Intip Perbandingan Kekuatan Kevin Diks dan Jay Idzes

Hasil uji migrasi BPA menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, yaitu 0,05-0,6 ppm, di mana 46,97 persen ditemukan di sarana distribusi dan peredaran, serta 30,19 persen di sarana produksi.

Sementara itu, pengujian kandungan BPA pada AMDK yang melebihi 0,01 ppm menemukan 5 persen di sarana produksi dan 8,6 persen di sarana distribusi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X