SENANGSENANG.ID - Pemerintah terus memperkuat langkah koordinasi nasional menangani wabah Demam Babi Afrika (African Swine Fever/ASF) yang kini melanda beberapa wilayah di Indonesia.
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean, menegaskan bahwa meskipun virus ini tidak menular kepada manusia, dampaknya terhadap ekonomi khususnya peternak cukup signifikan karena tingkat kematian babi yang terinfeksi mencapai 100 persen.
Meski begitu Sahat menegaskan bahwa masyarakat tak perlu khawatir karena selain tidak menular kepada manusia, pemerintah pun telah menyiapkan berbagai langkah pencegahan yang komprehensif.
“Salah satunya kami telah meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI-Polri, untuk memperketat pengawasan di perbatasan dan jalur transportasi,” jelas Sahat dikutip dari InfoPublik, Kamis 19 Desember 2024.
Papua menjadi salah satu wilayah dengan lonjakan kasus ASF. Dikatakan Sahat, virus diduga masuk melalui daging babi yang dibawa oleh penumpang atau melewati jalur distribusi ilegal.
Kasus pertama di Papua tersebut terdeteksi pada Januari 2021, dengan dugaan awal virus dibawa oleh pekerja yang kembali dari liburan akhir tahun.
“Selain itu, kondisi geografis Papua yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini memperumit pengawasan, terutama di jalur-jalur tidak resmi,” ujar Sahat.
Bali Jadi Contoh Keberhasilan Penanganan
Namun yang memberikan optimisme penanganan bisa dilakukan dengan baik adalah pengalaman Provinsi Bali yang menangani wabah ASF sejak 2019.
“Ini dapat menjadi referensi strategis. Koordinasi erat antara karantina, pemerintah daerah, dan Kementerian Pertanian terbukti menjadi kunci keberhasilan,” ujar Sahat.
Bali, yang sempat menjadi episentrum ASF pada 2019, pulih dan kini bahkan mampu memasok daging ke Kalimantan dan Sulawesi.
Artikel Terkait
Horoskop Shio Macan Sepekan Mulai Senin 17 April 2023, Hati-hati Terhadap Wabah Kecemburuan
PUK Djarum Gelar Seminar Kesehatan untuk Deteksi Dini Penyakit Stroke pada Pekerja Rokok di Kudus
Nias Selatan Darurat Wabah DBD dan Malaria, Terjangkit Sejak Januari hingga Juli 2024
IDI Masih Siagakan Tenaga Kesehatan Dokter di Wilayah Bencana Gempabumi Kabupaten Bandung
Berkaca dari Ingar Nikita dan Lolly di Medsos, Menjaga Kesehatan Anak Remaja Dimulai dari Orang Tuanya
Ironi Miris di Tengah Krisis! Jejak Korupsi APD Covid-19 Tercium KPK, Begini Pengakuan Tersangka Juru Bayar Alat Kesehatan