Dugaan kuat menyebutkan bahwa para tersangka mendapat keuntungan pribadi dari transaksi minyak tersebut.
Dampak dari kasus ini sangat luas, mulai dari membebani anggaran negara hingga berkontribusi terhadap harga bahan bakar yang tidak stabil di pasaran.
Baca Juga: Dituding Childfree oleh Netizen, Wendy Walters Beri Balasan Menohok: Apa Gue Harus Pencitraan?
Selain itu, kredibilitas PT Pertamina sebagai perusahaan BUMN strategis juga tercoreng.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengakui bahwa pihaknya telah mendengar keberadaan grup "Orang-orang Senang" namun belum mengetahui isi percakapan di dalamnya secara rinci.
"Saya dengar tapi kurang tahu detailnya," ujar Harli, mengacu pada keterangan yang dikutip Senin 10 Maret 2025.
Baca Juga: Cabe Setan Semakin Pedas, Harga Kebutuhan Ramadan dan Jelang Lebaran di Kudus Masih Stabil
Hal ini menandakan adanya potensi keterlibatan lebih luas yang perlu diusut lebih lanjut.
Penyidik Kejaksaan Agung masih terus mendalami kasus ini dan membuka kemungkinan adanya tersangka baru.
Langkah hukum tegas akan diterapkan untuk menuntaskan kasus yang merugikan keuangan negara dalam jumlah besar ini. **
Artikel Terkait
Berharap Masih Jadi Andalan Warga RI, Dirut Pertamina Ungkap Bakal Evaluasi Besar-besaran Buntut Skandal Dugaan Korupsi Minyak Mentah
Menguak Berbagai Skandal Korupsi di Pertamina, dari Oplos BBM hingga Penggelapan Dana Pensiun
Pertamina Tinjau Pangkalan Gas Melon di Kudus, Pastikan Pasokan Aman dan Isi Tabung LPG Sesuai Takaran
Diperiksa Kejagung dalam Kasus Korupsi BBM Pertamina, Influencer Fitra Eri: Keahlian di Bidang Otomotif
Update Korupsi Pertamina: Kejagung dan BPK Bakal Hitung Angka Pasti Kerugian Negara di Skandal Tata Kelola Minyak Mentah
Urusan Pertamina Belum Rampung, KPK Temukan Dugaan Korupsi PLN dan Kerugiannya Mencapai Triliunan