Ini Alasan BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Tsunami saat Lebaran di Sekitar Bandara YIA Kulonprogo dan Imbauannya

photo author
- Minggu, 16 Maret 2025 | 21:39 WIB
Alasan BMKG keluarkan peringatan potensi tsunami di seputaran bandara Yogyakarta International Airport (YIA).  (perpuswidyatamapradita.com)
Alasan BMKG keluarkan peringatan potensi tsunami di seputaran bandara Yogyakarta International Airport (YIA). (perpuswidyatamapradita.com)

Peringatan BMKG ini semakin penting mengingat jumlah pemudik tahun ini diperkirakan meningkat signifikan.

Data Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa jumlah pemudik diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau setara dengan 52 persen dari total populasi Indonesia.

Pulau Jawa diperkirakan masih menjadi wilayah dengan pergerakan pemudik terbesar, dengan puncak arus mudik pada 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 6 April 2025.

Baca Juga: DPR Prihatin Kondisi Gedung dan Studio Milik PFN, Ifan Seventeen: Sidak Bentuk Perhatian Negara

"Jadi mohon Kementerian PU, Polri, buka tutup jangan sampai macet, nanti mobil justru akan terjebak saat evakuasi bila terjadi tsunami," kata Dwikorita.

BMKG juga memastikan bahwa pihaknya siap mendistribusikan informasi terkait peringatan dini tsunami, deteksi gempa bumi, dan cuaca ekstrem dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada.

Masyarakat Diminta Tenang dan Siap Siaga

Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Ardhianto Septiadhi, menegaskan bahwa tsunami di wilayah Kulonprogo adalah potensi, bukan prediksi.

Baca Juga: Beredar Rekaman Suara Diduga Baim Wong yang Marahi Paula Verhoeven dan Asistennya: Ini Mau Ngapain?

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak panik, melainkan lebih memahami langkah-langkah mitigasi.

"Kita tidak perlu panik. Kita tidak perlu takut. Tapi kita paham mitigasi terhadap tsunami," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa zona selatan DIY memang berada di jalur subduksi yang berpotensi menimbulkan gempa besar.

Baca Juga: Antisipasi Kebutuhan Nasabah saat Ramadan dan Idulfitri, Bank Mandiri Siapkan Rp31,6 Triliun

Namun, tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi.

"Golden time kita kurang lebih hanya 10 menit setelah gempa terjadi. Jadi, kita harus siap, bukan takut," tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X