Kabar Terupdate Nego Dagang RI ke AS: Indonesia Siap Tambah Porsi di Sektor Energi demi Tekan Tarif 32 Persen

photo author
- Jumat, 18 April 2025 | 14:27 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (kiri) dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (kanan). (Instagram.com/ @bahlillahadalia/ @potus)
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (kiri) dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (kanan). (Instagram.com/ @bahlillahadalia/ @potus)

SENANGSENANG.ID - Sedang hangat diperbincangkan publik internasional terkait kebijakan tarif balasan atau resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Terkait hal ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut adanya upaya negosiasi demi menurunkan tarif senilai 32 persen yang dikenakan AS untuk RI.

Bahlil mengungkap, salah satu upaya RI itu dengan menambah porsi impor minyak atau crude oil dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari AS.

Baca Juga: Ratusan Umat Katolik Wonogiri Ikuti Jalan Salib di Gunung Gandul, Usung Tema Siapakah yang Kamu Cari?

Kemudian Bahlil menjelaskan, nilai perdagangan yang akan dilakukan RI dari sektor energi itu diperkirakan mencapai lebih dari USD 10 miliar atau sekitar Rp168 triliun.

"Di atas USD 10 miliar kalau dari sektor BBM. Crude oil, LPG, maupun BBM," terang Bahlil di Istana Kepresiden Jakarta pada Kamis 17 April 2025.

Kemudian, Bahlil mengungkap proses perundingan masih berlangsung di AS dan dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto.

Baca Juga: HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers Tampil Impresif di Hari Pertama JSSL Singapore 7's 2025, Kesya Cetak 5 Gol

Di sisi lain, Bahlil meluruskan hal itu bukan berarti menunjukkan adanya penambahan jumlah kuota impor, melainkan pengalihan dari negara lain ke AS.

"Tidak ada. Kita kan, ini sebenarnya sudah impor. Tapi sebenarnya ini kan adalah sebagian kita beli dari negara-negara di Middle East, di Afrika," tutur Bahlil.

"Semudian di Asia Tenggara, ini kita switch aja, kita pindah aja ke Amerika, dan itu tidak membebani APBN dan juga tidak menambah kuota impor kita," sebutnya.

Baca Juga: Anak Hotma Sitompul Ungkap Sifat Asli sang Pengacara yang Terkenal Galak di Meja Hijau: Sebenarnya Manis Sekali

Terkait potensi penurunan tarif resiprokal AS terhadap Indonesia, Bahlil mengklaim negosiasi soal tarif masih berjalan.

"Ini kan bagian daripada bagaimana membangun keseimbangan. Kalau dengan harapan neraca perdagangan kita sudah seimbang," sambungnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X