Sudah Saatnya Pemerintah Rangkul Media yang Dipercaya Rakyat, Bukan Influencer

photo author
- Selasa, 2 September 2025 | 18:39 WIB
Potret aksi demo di area Gedung DPR dan MPR RI, Jakarta Pusat, pada Kamis, 28 Agustus 2025. (Foto: Harianterbit.com/Aldi Tsaqif)
Potret aksi demo di area Gedung DPR dan MPR RI, Jakarta Pusat, pada Kamis, 28 Agustus 2025. (Foto: Harianterbit.com/Aldi Tsaqif)

Samsul menambahkan, komunikasi lewat jurnalis lebih aman karena melalui proses verifikasi, berbeda dengan influencer yang hanya berfokus pada konten viral.

Baca Juga: Cerita Sukses Pemilik Roti 'BestDough Bakery' Malang: 2 Tahun Tekor, Lalu Melejit hingga 750 Persen

Media Bikin Rakyat Tenang

Sebagai Ketua AMKI Jawa Tengah, Samsul juga menilai kehadiran Presiden di media bisa menumbuhkan kepercayaan publik dan mengurangi kesalahpahaman.

“Kalau Presiden sering tampil lewat media, rakyat merasa dilibatkan. Itu penting untuk menjaga legitimasi kepemimpinan nasional,” tegasnya.

Baca Juga: Sosialisasi Sejarah dan Nilai-Nilai Kepakualaman, Mas Suryo Ajak Generasi Muda Cintai Budaya

Pandangan ini sejalan dengan analis politik, Hendri Satrio atau akrab disapa Hensa yang menyebut media massa dapat membuat masyarakat lebih tenang.

“Media massa lah yang bisa menenangkan rakyat, bukan influencer,” ujar Hensa dalam kesempatan berbeda pada Senin, 1 September 2025

Berkaca dari hal itu, terdapat penelitian yang menunjukkan kepercayaan publik terhadap media massa ketimbang influencer.

Baca Juga: Mlampah Ziarah dari Tugu Jogja ke Sendangsono, Ratusan Peserta Berhasil Sampai Finish

Fakta Survei: Media Lebih Dipercaya

Data survei Indonesian Presidential Studies (IPS) UGM tahun 2022 membuktikan hal itu. Sebanyak 74,4 persen publik masih percaya pada media formal, seperti televisi, radio, dan surat kabar.

Sementara media sosial hanya dipercaya oleh 12,7 persen masyarakat. Angka ini memperlihatkan jurang besar antara kredibilitas media dan influencer.

Fakta ini seharusnya jadi bahan pertimbangan serius bagi Presiden Prabowo untuk mengubah pola komunikasi. Terlebih terdapat sejumlah kasus blunder politik dari influencer yang diungkap Indonesia Corruption Watch (ICW).

Baca Juga: Yuk, Merayakan Rasa dan Ritme Hidup yang Baru di Sobo' Kitchen & Space Yogyakarta

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X