Demonstrasi Gedhen di Kathmandu Nepal Berakhir Ricuh, Dipicu Skandal Korupsi hingga Larangan Main Medsos

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 19:41 WIB
Menyoroti awal mula gejolak aksi demonstrasi berujung ricuh di Kathmandu, Nepal. (vermelho.org.br)
Menyoroti awal mula gejolak aksi demonstrasi berujung ricuh di Kathmandu, Nepal. (vermelho.org.br)

Situasi memanas hingga akhirnya Perdana Menteri Sharma Oli dan Presiden Ram Chandra Paudel memilih mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca Juga: QRIS, Solusi Pembayaran Digital Praktis dengan Keunggulan dan Risikonya

Salah satu pemicu utama aksi protes ini adalah larangan pemerintah terhadap 26 platform media sosial, termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, dan X.

"Pemerintah beralasan kebijakan ini dilakukan untuk mencegah berita palsu dan ujaran kebencian," demikian tertulis dalam laporan yang sama.

Meski begitu, masyarakat Nepal justru menilai pemblokiran tersebut untuk membungkam suara rakyat, salah satunya terkait skandal korupsi yang dinilai marak terjadi di lingkungan pemerintahan Nepal.

Baca Juga: 6 Rahasia Anak Muda Bisa Punya Tabungan hingga Investasi Meski Gaji Pas-pasan

Pembangunan Mandek Gegara Skandal Korupsi

Dalam laporan yang The Himalayan Times, disebutkan isu korupsi yang sudah lama mengakar di Nepal menjadi bahan bakar tambahan dalam demonstrasi.

Kemarahan publik makin kuat karena pembangunan di Nepal dianggap mandek akibat skandal praktik korupsi.

Baca Juga: Buku Jalan Jurnalisme Oka Kusumayudha: Hadirkan Kesaksian 35 Wartawan Sepuh Bertutur tentang Pak Oka

“Pembangunan tidak berjalan karena para politisi ini menyimpan semua uang di saku mereka. Hal ini mempengaruhi masa depan kita,” ucap Darshana Padal, seorang warga Kathmandu dalam aksi demonstrasi di Kathmandu, Nepal, pada Selasa, 9 September 2025.

Aktivis masyarakat sipil, Dovan Rai, menilai mundurnya pejabat belum cukup untuk meredam kekecewaan masyarakat atas praktik korupsi para pejabat di negaranya.

“Masyarakat sudah bertahun-tahun frustrasi dengan korupsi, nepotisme, dan janji-janji palsu. Ini bukan sekadar soal pemimpin mundur, tapi perubahan sistem,” ujar Dovan dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Ini Rahasia Ban Mobil Awet dan Aman, Cukup Kenali Jenis serta Kode Kecepatannya

Hingga kini, sebagian publik internasional menanti langkah lanjutan yang dilakukan pemerintah Nepal usai gejolak aksi demonstrasi di Kathmandu, Nepal.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X