Viral Tanggul Beton di Pesisir Cilincing, Keresahan Nelayan Dijawab Bos Swasta dengan Klaim: Cuman Bangunan Pelabuhan

photo author
- Jumat, 12 September 2025 | 18:52 WIB
Tangkapan layar tanggul beton yang viral usai dikeluhkan nelayan di Cilincing, Jakarta Utara. (Instagram.com/@cilincinginfo)
Tangkapan layar tanggul beton yang viral usai dikeluhkan nelayan di Cilincing, Jakarta Utara. (Instagram.com/@cilincinginfo)

SENANGSENANG.ID - Tanggul beton di pesisir Cilincing, Jakarta Utara, ramai jadi perbincangan publik di media sosial.

Struktur yang disebut membentang sekitar 2 hingga 3 kilometer itu viral usai dianggap menyulitkan nelayan melaut di Cilincing.

Sebuah video yang diunggah akun Instagram @cilincinginfo yang tayang pada 7 September 2025, memperlihatkan tanggul beton tersebut. Dalam rekaman itu, seorang warga menyoroti dampaknya bagi nelayan.

Baca Juga: Pasar Kangen Kembali Digelar di TBY 18-24 September 2025: Nandur Opo Sing Dipangan, Mangan Opo Sing Ditandur

“Tanggul beton nih di Pesisir Cilincing, menyulitkan nelayan pesisir untuk melintas. Jadi awalnya perlintasan nelayan, sekarang harus memutar jauh,” ujar seorang nelayan dalam video tersebut.

Lantas, bagaimana tindak lanjut dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menyikapi polemik tanggul beton Cilincing sejauh ini?

Pramono Anung: Urusan Pemerintah Pusat dan KCN

Baca Juga: Pengurus Koperasi Jasa Pena Kencana Mulia PWI DIY Resmi Dilantik, Siap Gerakkan Ekonomi Wartawan

Perihal polemik ini, Pemprov DKI Jakarta sempat menegaskan pembangunan tanggul itu bukan kewenangan mereka.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo mengatakan proyek tersebut merupakan urusan pemerintah pusat yang digarap oleh swasta.

“Ini merupakan kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada swasta PT Karya Citra Nusantara (KCN),” kata Pramono kepada wartawan di Jakarta pada Kamis, 11 September 2025.

Baca Juga: Babak Akhir Turnamen Audisi Umum PB Djarum 2025: Mendebarkan, Belasan Atlet Putra-Putri Berebut Super Tiket

Pramono mengakui isu tanggul beton ini memicu keresahan masyarakat, terutama nelayan yang merasa penghasilannya berkurang. Ia pun meminta pihak KCN untuk segera menanggapi persoalan ini.

“Saya sudah minta dinas terkait mengundang KCN agar memberikan klarifikasi. Harus ada jaminan akses bagi para nelayan yang beraktivitas di wilayah tersebut,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X