SENANGSENANG.ID — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengenang kembali perjuangan sang ayah, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, dalam seminar internasional memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika.
Acara tersebut digelar di Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu (1/11/2025), kota yang juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Bung Karno.
Dalam pidatonya sebagai pembicara kunci, Megawati menegaskan bahwa perjuangan Bung Karno untuk kebebasan dan kemanusiaan berlangsung hingga akhir hayatnya.
Baca Juga: Menkomdigi Luncurkan TunasDigital.id, Wadah Literasi Digital untuk Orang Tua dan Pendidik
Megawati bahkan menyinggung proses pemakaman sang ayah yang sempat mengalami kendala politik.
Penolakan Pemakaman Bung Karno di TMP Kalibata
Megawati mengungkapkan bahwa keluarga sempat mengajukan permohonan agar Bung Karno dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Namun, permohonan tersebut ditolak oleh Presiden Soeharto yang saat itu memimpin di era Orde Baru.
Baca Juga: Synergy Day 2025 IFG: Merajut Kolaborasi Lewat Olahraga dan Kepedulian Sosial
“Hanya untuk dimakamkan saja susahnya bukan main. Makanya beliau tidak dimakamkan di Taman Pahlawan seperti biasanya, tapi di sini, di Blitar,” ujar Megawati.
Ia menjelaskan bahwa lokasi pemakaman Bung Karno di Blitar awalnya merupakan tempat peristirahatan para prajurit yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan melawan Belanda.
Meski bukan TMP resmi, makam Bung Karno kini dikenal luas sebagai “Makam Proklamator Bangsa.”
Baca Juga: Soraya Intercine Films Hidupkan Kembali Superhero Klasik Indonesia, Labah-Labah Merah
“Alhamdulillah, tempat ini sekarang sangat populer. Banyak orang datang ke sini. Taman Makam Pahlawan juga bukan, tapi dikenal sebagai makam Proklamator Bangsa Bung Karno,” tambahnya.
Artikel Terkait
Jawab Sindiran Megawati soal Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi: Saya Sebetulnya Sedih
Sufmi Dasco Tepis Isu PDIP Merapat ke Kabinet usai Pertemuan Prabowo-Megawati di Momen Harlah Pancasila 2025
Pesan Khusus Megawati pada Prabowo Saat Bertemu Dasco, Diungkap Mensesneg: Beliau Memberikan Masukan Ini
Megawati Menangis saat Hasto Kristiyanto Tiba di Kongres PDIP di Bali: Satyam Eva Jayate
Siapa Calon Sekjen PDIP usai Hasto Kristiyanto Tak Lagi Menjabat hingga Megawati Rangkap Jabatan?
Megawati Pertanyakan Urgensi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Hasto: Banyak Kebutuhan Rakyat yang Lebih Mendesak