“Fenomena seperti Badai Seroja diprediksi akan meningkat frekuensinya dalam periode ini. Semua pihak harus siaga,” tegasnya.
Imbauan Kesiapsiagaan Nasional
Dwikorita menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan.
Ia meminta masyarakat aktif memantau peringatan dini dari BMKG dan segera mengambil langkah mitigasi jika diperlukan.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia kerap terdampak siklon tropis. Kewaspadaan dan kesiap-siagaan perlu terus ditingkatkan,” ujarnya.
Baca Juga: Sudah Diuji Coba, Malioboro Bakal Bebas Kendaraan Bermotor 24 Jam
BMKG mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem, demi meminimalkan risiko dan dampak bencana yang mungkin terjadi.**
Artikel Terkait
Waspadai Bahaya Fenomena Cold Surge pada Aktivitas Pelayaran Penyeberangan dan Nelayan, Begini Penjelasan BMKG
BMKG: Ada Potensi Banjir, Tanah Longsor hingga Gelombang Tinggi di Jatim dan Bali, Berikut Wilayah Terdampak Selama Nataru
Deteksi Cuaca Ekstrem, BMKG Cek Alat Pemantau Cuaca di Jatim
Ini Alasan BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Tsunami saat Lebaran di Sekitar Bandara YIA Kulonprogo dan Imbauannya
Prakiraan Cuaca dan Peringatan Dini BMKG Besok 19-20 Mei 2025, Hujan Lebat dan Angin Kencang Landa Wilayah Ini
3 Fakta di Balik Suhu 36 Derajat Panggang Jawa hingga Bali, BMKG Bongkar Dampak Berantai Akibat Pancaroba