Deteksi Cuaca Ekstrem, BMKG Cek Alat Pemantau Cuaca di Jatim

photo author
- Jumat, 20 Desember 2024 | 11:37 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melakukan inspeksi ke beberapa alat pemantau cuaca milik BMKG di wilayah Surabaya, Jawa Timur. (Dok. BMKG)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melakukan inspeksi ke beberapa alat pemantau cuaca milik BMKG di wilayah Surabaya, Jawa Timur. (Dok. BMKG)

SENANGSENANG.ID - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, melakukan inspeksi ke beberapa alat pemantau cuaca milik BMKG di wilayah Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

"Inspeksi ini bertujuan memastikan kesiapan alat Automatic Weather Observing System (AWOS), Low Level Windshear Alert System (LLWAS), dan Marine Automatic Weather Station (MAWS) dalam mendeteksi potensi cuaca ekstrem," ujarnya dikutip Kamis 19 Desember 2024.

Dalam inspeksi tersebut, Dwikorita mengecek Automatic Weather Observing System (AWOS).

Baca Juga: Pegadaian Lga 2: Kalah Lagi, Kalah Lagi, Giliran Persiku Kudus Dipermalukan Adhyaksa FC 1-2 di Kandang

AWOS merupakan alat utama dalam memantau kondisi cuaca untuk keselamatan penerbangan, khususnya saat pesawat melakukan take off dan landing.

AWOS secara real-time mendeteksi berbagai parameter cuaca seperti kecepatan dan arah angin, tekanan udara, suhu, kelembapan, curah hujan, tinggi dasar awan, serta jarak pandang.

Data yang dihasilkan langsung dikirim ke observer BMKG setiap 30 menit dan diteruskan kepada Air Traffic Control (ATC).

Baca Juga: Diler Pertama Maxus di Indonesia Resmi Beroperasi, Ini Lokasinya Siap Menyusul di Wilayah Potensial

Informasi ini sangat krusial bagi pengawas trafik penerbangan dalam menentukan kelayakan kondisi cuaca untuk memastikan keselamatan penerbangan di Bandara Juanda, Surabaya.

Selanjutnya, Dwikorita meninjau Low Level Windshear Alert System (LLWAS), sistem yang berfungsi mendeteksi potensi windshear atau geser angin yang dapat membahayakan penerbangan, terutama saat take off dan landing.

Dengan 10 sensor yang dipasang di sekitar Bandara Juanda, LLWAS memonitor arah serta kecepatan angin untuk mengidentifikasi potensi turbulensi berbahaya, seperti angin berlawanan yang dapat menyebabkan pesawat tergelincir atau kehilangan kendali.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele: Ini 5 Tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Tiba-Tiba Sakit Kepala

"Jika potensi ini terdeteksi, peringatan akan segera dikirim ke Air Traffic Control (ATC) dan disampaikan ke pilot agar dapat mengambil langkah mitigasi, seperti menunda pendaratan, go-around, atau mengalihkan penerbangan ke bandara lain," urainya.

Pada inspeksi terakhir, Dwikorita meninjau Marine Automatic Weather Station (MAWS) yang berfungsi untuk memantau cuaca maritim di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X