- 88% penolak menyebut praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagai alasan utama
Baca Juga: R.M. Murhadi, Seniman Multi Talen Ciptakan Wayang Merdeka dari Limbah Kardus
- 82,7% menilai Soeharto membungkam kebebasan berpendapat dan pers
- 79,6% menganggapnya pelanggar HAM
- 61,3% menyebut keterlibatan dalam intimidasi terhadap sejumlah pihak
Hensat: Pemerintah Harus Lihat Kedua Sisi
Hensat menilai hasil survei menunjukkan masyarakat masih terbelah dalam memaknai warisan kepemimpinan Soeharto.
Baca Juga: Sentra Tenun Jembrana, Melestarikan Seni Tenun dan Songket Khas Bali Sekaligus Memutar Roda Ekonomi
Ia meminta pemerintah tidak hanya melihat angka dukungan, tetapi juga mempertimbangkan alasan penolakan.
“Keputusan ini bukan hanya soal angka, tapi bagaimana bangsa ini memandang sejarah dengan jujur dan utuh,” tegasnya.
Metodologi Survei
Survei Kedai Kopi dilakukan pada 5–7 November 2025 menggunakan metode Computerized Assisted Self Interview (CASI).
Jumlah responden mencapai 1.231 orang dari seluruh Indonesia, berusia 17 hingga 60 tahun.**
Artikel Terkait
Patung Soeharto Bakal Dipasang di Taman Soeharto Ponorogo Jawa Timur, Begini Cerita Yusman sang Pematung
Fakta Sejarah 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Ternyata Sempat Dilarang di Era Kepemimpinan Soeharto
Pidato Prabowo Soal Palestina di PBB Bikin Titiek Soeharto Terharu hingga Dianggap Selevel Bung Karno
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Mahfud MD: Sudah Sesuai Syarat Yuridis
Hasan Nasbi: Soeharto Layak Diberi Gelar Pahlawan Nasional
Jokowi Tanggapi Wacana Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Semua Pemimpin Punya Jasa