SENANGSENANG.ID - Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta bukan hanya membuka persoalan hukum, tetapi juga menyingkap pentingnya pendampingan psikologis di sekolah.
Fakta bahwa terduga pelaku disebut hidup dalam kesepian dan tanpa ruang berbagi cerita menunjukkan adanya celah besar dalam sistem dukungan emosional bagi siswa.
Pentingnya Sistem Pendampingan Psikologis
- Konselor sekolah aktif: Sekolah perlu memastikan keberadaan guru BK atau konselor yang benar-benar berfungsi sebagai tempat aman bagi siswa untuk bercerita.
Baca Juga: Garda Medika Luncurkan Fitur Express Discharge, Rawat Jalan Kini Lebih Praktis
- Program peer support: Membentuk kelompok dukungan sebaya agar siswa bisa saling mendengarkan dan menguatkan.
- Ruang aman di sekolah: Menyediakan ruang khusus untuk konseling atau sekadar tempat siswa menenangkan diri.
- Pelatihan guru: Guru perlu dibekali kemampuan mendeteksi tanda-tanda kesepian, depresi, atau perilaku berisiko pada siswa.
Baca Juga: ARTJOG 2026: Seni Itu Panjang, Generasi Baru Menyapa
Peran Pemerintah dan Lembaga
KPAI dan Pemprov DKI sudah turun tangan memastikan aspek perlindungan anak dalam kasus ini.
Namun, langkah jangka panjang harus berupa kebijakan yang mewajibkan sekolah memiliki sistem pendampingan psikologis yang terintegrasi.
BNPB dan BPBD biasanya fokus pada bencana fisik, tetapi kasus ini menunjukkan bahwa “bencana sosial” juga perlu penanganan serius.
Baca Juga: Wayang Kulit Rasa Anak Muda: ISI Surakarta Hadirkan Kolaborasi Animasi
Artikel Terkait
Polisi Ungkap Motif Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Merasa Terasing, Terinspirasi Konten Ekstrem
Ledakan Masjid SMAN 72: Polisi Ungkap Kondisi Mental Pelaku, Dorongan Psikologis Jadi Sorotan
Polisi Pastikan Penanganan Kasus Ledakan SMAN 72 Sesuai UU Perlindungan Anak, Satu Korban Masih Dirawat di ICU
Perkembangan Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku ABH Sadarkan Diri, Polisi Pastikan Bukan Aksi Teror
Gubernur DKI Pramono Anung Tegaskan Kasus Ledakan SMAN 72 Bukan Akibat Bullying
Polda Metro Jaya Periksa 46 Saksi Anak Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Fakta Sosial Diungkap