Suara Siswa Jadi Alarm
Testimoni siswa SMAN 72 yang mengaku trauma dan khawatir pasca-ledakan adalah alarm nyata.
Mereka butuh lebih dari sekadar perbaikan fisik sekolah—dukungan mental dan sosial harus menjadi prioritas.
Dengan memperkuat sistem pendampingan psikologis di sekolah, kasus tragis seperti ledakan SMAN 72 bisa menjadi momentum perubahan.
Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga ruang tumbuh yang aman bagi kesehatan mental anak.**
Artikel Terkait
Polisi Ungkap Motif Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Merasa Terasing, Terinspirasi Konten Ekstrem
Ledakan Masjid SMAN 72: Polisi Ungkap Kondisi Mental Pelaku, Dorongan Psikologis Jadi Sorotan
Polisi Pastikan Penanganan Kasus Ledakan SMAN 72 Sesuai UU Perlindungan Anak, Satu Korban Masih Dirawat di ICU
Perkembangan Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku ABH Sadarkan Diri, Polisi Pastikan Bukan Aksi Teror
Gubernur DKI Pramono Anung Tegaskan Kasus Ledakan SMAN 72 Bukan Akibat Bullying
Polda Metro Jaya Periksa 46 Saksi Anak Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Fakta Sosial Diungkap