Kakaknya, Rizky, menyebut tindakan bullying terjadi berulang, dengan puncaknya pada 20 Oktober 2025 ketika MH dipukul di bagian kepala menggunakan kursi.
Setelah itu, MH mengeluh sakit kepala hebat hingga akhirnya dirawat di rumah sakit.
“Baru cerita semua pas kejadian sudah parah,” ungkap Rizky.
Ia menggambarkan kondisi adiknya yang semakin melemah, tubuh lemas, mata rabun, sering pingsan, dan kehilangan nafsu makan sebelum akhirnya dirujuk ke RS Fatmawati.
Baca Juga: Bobby/Melati Raih Gelar Ganda Campuran wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025
Dindikbud Tangsel Dukung Proses Hukum
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel menyatakan mendukung langkah hukum atas kasus ini.
Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, menilai penyelidikan penting untuk membuka duduk perkara secara objektif.
“Proses hukum itu biar jelas, di mana letak kesalahannya. Kami kan bukan penyidik,” katanya.
Ia menambahkan indikasi bullying sudah terjadi sejak masa orientasi sekolah dan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh.
Sekolah Wajib Perkuat Pencegahan Kekerasan
Deden menegaskan seluruh sekolah di Tangsel telah memiliki Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan.
Pemerintah kota juga menjalankan program Jaksa Masuk Sekolah serta pembinaan rutin dari kepolisian saat upacara.
Artikel Terkait
Kurangi Depresi dan Perundungan, Remaja Jateng Didorong 'Wani Curhat'
Respon Menkes Budi Soal Tersangka Perundungan dr Aulia Ditangguhkan Kelulusannya usai Viral: Itulah Indonesia
Bukan karena Putrinya Mengadu, Ini Alasan Ahmad Dhani dan Mulan Serius Laporkan Perundungan di Medsos ke KPAI
Diminta Netizen Maafkan Pelaku Dugaan Perundungan Anak, Ruben Onsu Pilih Lakukan Ini
Viral Kasus Dugaan Perundungan Siswa SMP di Tangsel, Polisi Telusuri Kondisi Korban
Siswa SMPN 19 Tangsel Meninggal Diduga Akibat Perundungan, Kasus Jadi Sorotan Publik