Selain itu, pemkab/pemkot diminta memastikan kesiapan SDM, sarana prasarana, logistik, serta sistem peringatan dini hingga ke tingkat desa.
Luthfi menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor tanpa egosektoral.
“Semua harus bekerja dalam satu komando, tujuannya keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025: Wakil Tuan Rumah Melaju ke Perempatfinal
Anggaran Rp20 Miliar Disiapkan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp20 miliar untuk mendukung daerah yang terdampak bencana.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengapresiasi langkah cepat Gubernur Luthfi.
Menurutnya, rakor kesiapsiagaan seperti ini penting agar penanganan bencana lebih komprehensif.
“Tidak bisa lagi kita menunggu kejadian bencana baru sibuk melakukan respons. Jateng sudah bergerak dari awal,” ujarnya.
Data BNPB mencatat, sepanjang Januari–November 2025 terjadi 2.704 bencana di Jawa Tengah. Mulai dari longsor, banjir, angin kencang, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, tanah gerak, hingga kebakaran permukiman.
Artikel Terkait
Warning dari BMKG! Begini Tanda-tanda Awal Banjir Bandang dan Tanah Longsor, Antisipasi Potensi Bencana yang Memakan Korban
Beda Pernyataan dengan BMKG, Istana Bantah Pangkas Anggaran Mitigasi Bencana Hingga 50 Persen
Ingar Bencana Alam di Bogor, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Soroti Masalah Alih Fungsi Lahan
Update Bencana Banjir dan Longsor di Sukabumi: 5 Korban Tewas, 4 Orang Masih dalam Pencarian
PMI Sleman Gelar Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Aman dan Tangguh Bencana, Ini Tujuan Besarnya
Dapur Umum 24 Jam Pastikan Kebutuhan Pengungsi Longsor Cilacap Tercukupi