Penyelidikan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Satgas Perlindungan Kawasan Hutan (PKH) Kejaksaan Agung.
Baca Juga: DevFest Bandung 2025 Jadi Ajang Teknologi Terbesar di Asia Tenggara
Raja Juli meminta masyarakat bersabar dan memberi waktu agar proses hukum berjalan menyeluruh.
Sementara itu, BNPB berjanji akan mengirimkan 100 unit senso dan alat berat ke Tapanuli Selatan untuk membantu proses pembersihan puing dan kayu besar yang masih berserakan di permukiman warga.
“Kayunya besar-besar sekali. Untuk membantu pembersihan rumah dan lingkungan, kita akan kirim senso dan alat berat,” ujar Suharyanto.
Baca Juga: Bandung Luncurkan 'KTP Pohon', QR Code untuk Identifikasi dan Literasi Lingkungan
Investigasi masih berlangsung, dan publik menanti jawaban: apakah kayu-kayu itu hanyut secara alami, ataukah ini jejak dari pembalakan liar yang selama ini tersembunyi?**
Artikel Terkait
Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra: 753 Jiwa Tewas, Aceh Jadi Wilayah Terparah
Bupati Aceh Timur Geram, Satpol PP Dinilai Lamban Tangani Banjir Bandang
Titiek Soeharto Murka: Truk Pengangkut Kayu Besar Melintas Usai Banjir Bandang
Pemerintah Targetkan 100 Hari Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Banjir di Sumatra
DPR Panas, Menteri Kehutanan Didesak Mundur Terkait Banjir Sumatra
Pemerintah Ungkap Indikasi Perusahaan Konsesi di Balik Banjir Sumatra, 20 Perusahaan Terancam Dicabut Izinnya