"Dalam satu kali langkah, kita berhasil menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat,” tegas Darmawan.
PLN sudah memetakan kebutuhan tanaman energi.
Sejak Februari PLN sudah memulai penanaman bibit pohon energi di tanah seluas 30 ribu hektar, nantinya ada total 50 ribu bibit pohon energi yang terdiri dari tanaman Kaliandra, Gamal dan Tarum.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Kesultanan Yogyakarta dan Pemprov DIY atas kesempatan ini," katanya.
PLN tak hanya menanam saja, lanjut Darmawan, PLN sekaligus melakukan pendampingan kepada masyarakat cara mengelola hutan energi ini.
Secara bersamaan PLN mendukung masyarakat untuk bisa mengelola ternak di sekitar hutan energi sehingga mampu menjadi rantai pasok biomassa.
Pihaknya mendorong masyarakat bisa mengembangkan ternak di sekitar hutan energi.
Pihaknya juga mengadakan pelatihan untuk masyarakat agar bisa menambah lagi jumlah tanaman energi ini.
"Ini bisa bertambah dua sampai tiga kali lipatnya," tambah Darmawan.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menjelaskan, kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mengamankan pasokan biomassa.
Pilot project di Gunungkidul ini membutuhkan waktu satu tahun untuk ditanam.
Biomassa ini akan digunakan untuk PLTU Pacitan.
Adapun jumlah biomassa yang bisa dihasilkan dari lahan 30 hektar ini mencapai 450 ton per tahun.
Artikel Terkait
Konsisten Dorong Transisi Energi, PLN Raih Penghargaan Internasional The Best Green Loan
Percepat Transisi Energi, PLN Raih Dukungan Pembiayaan Rp10,7 Triliun dari Bank Jerman
Muluskan Jalan Transisi Energi, PLN Kolaborasi dengan Jepang Bangun Ekosistem EBT di Indonesia
Mau Beli Motor Listrik Lewat Aplikasi PLN Mobile? Begini Caranya
PLN Siapkan Sistem Terintegrasi Pelayanan Kendaraan Listrik di Aplikasi PLN Mobile