SENANGSENANG.ID - Berdasarkan data World Bank 2022, diperkirakan hingga saat ini terdapat 2 miliar masyarakat di seluruh dunia belum dapat mengakses air minum yang layak dan aman, 3,6 miliar tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, dan 2,3 miliar orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan.
Kesenjangan terhadap akses air bersih saat ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti polusi, pertumbuhan populasi yang tidak sejalan dengan jumlah produksi air, peningkatan variabilitas curah hujan, dan faktor lainnya.
Hal itu dapat menghambat komitmen pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Jadwal Bioskop Solo Hari Ini Sabtu 20 Mei 2023, Film 'Hati Suhita' Diputar di The Park XXI Solo Baru
Pembangunan berkelanjutan dalam menciptakan pengelolaan sumber daya air yang baik memerlukan komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Baik pemerintah, swasta, pemangku kepentingan lainnya, maupun masyarakat.
Dengan air, pertumbuhan ekonomi dapat terpacu, hingga menjamin kesejahteraan. Namun, faktanya, masih banyak masyarakat di dunia yang belum bisa mengakses air bersih.
Melihat pentingnya isu air di dunia, World Water Council bersama Pemerintah Indonesia menggelar event 10th World Water Forum yang akan dilaksanakan di Bali, Indonesia pada 18-24 Mei 2024 mendatang.
Selaku tuan rumah, Indonesia siap membuka diri untuk berkolaborasi mengatasi krisis air global.
Mengusung tema "Water for Shared Prosperity", ajang 10th World Water Forum akan digelar dengan beragam rangkaian acara seperti diskusi panel, fair and expo, cultural night, dan kegiatan menarik lainnya.
Pada diskusi panel akan menghadirkan beragam subtema yakni Water for Humans and Nature, Water Security and Prosperity, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation and Hydro Diplomacy, Sustainable Water Finance, dan Knowledge and Innovation.
Indonesia mengajak seluruh elemen masyarakat global untuk mengikuti pendaftaran Early Bird. Fase pendaftaran itu mulai dibuka pada 18 Mei hingga 18 November 2023.
Kriteria peserta yang dapat mendaftarkan diri yakni pemimpin atau perwakilan organisasi internasional, perwakilan negara, aparat dalam negeri, akademisi, masyarakat sipil terutama pemuda, dan perwakilan sektor swasta.
Artikel Terkait
Jalani Rehabilitasi Lanjutan, KLHK Antar 'Astuti' Pulang ke Kalimantan Timur Naik Pesawat
Segar dan Menyehatkan Jus Bikinan Akkar Juice Bar yang Usung Konsep Ramah Lingkungan, Sang Owner Buka-bukaan
Tim Kampanye Jelajah Bersih Negeri KLHK Sambangi Pabrik Daur Ulang Plastik Veolia Indonesia di Pasuruan
Tak Mampu Kelola Lingkungan dengan Baik, Keberhasilan Kudus Meraih Adipura Patut Ditinjau Ulang
Warga Sambut Antusias, Kehadiran Petinggi Daerah Memotivasi Pembangunan Lingkungan