Antara lain pemberian makanan tambahan balita stunting dua tahun, program gemar makan berbahan protein (Gembrot) oleh Dinas Pertanian dan Pangan kota yogyakarta, lele cendol dan kampung sayur, ruang laktasi portable, FGD ketahanan keluarga bebas stunting oleh Baznas Kota Yogyakarta.
Program bersatu terintegrasi mewujudkan yogyakarta dengan keluarga yang unggul dan nol stunting (Bimo Kunting), penegakan diagnosa balita stunting bersama IDAI, pemberian pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) sesuai resep dokter, program dapur balita sehat.
Kajian terkait stunting dengan lokus wilayah oleh mitra kerja Pemkot Yogya dan BKKBN DIY,kerjasama dengan HI dan PKPU, pelibatan mahasiswa melalui program KKN tematik dan mahasiswa magang merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) dalam melakukan monev stunting di wilayah serta pelibatan Polsek, Kodim, Polres dalam penurunan stunting.
“Berbagai upaya dan strategi dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam percepatan penurunan stunting di Kota Yogyakarta, kami berharap dari berbagai perangkat daerah, stakeholder yang berkaitan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik agar setiap program yang kita lakukan mencapai hasil yang maksimal,” tuturnya.
Baca Juga: Patung Gerilya Jenderal Soedirman Karya Yusman Dipamerkan di Bandara YIA Selama Tiga Bulan
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mendukung penuh seluruh program percepatan penurunan stunting di Kota Yogyakarta.
Menurutnya, penurunan angka stunting di Kota Yogyakarta memerlukan komitmen yang kuat dan terpadu dari pemangku berkepentingan.
“Penguatan ekosistem menjadi kunci dalam keberhasilan program percepatan penurunan angka stunting. Dalam penguatan ekosistem perlu adanya interaksi dan komunikasi yang baik sehingga menghasilkan kolaborasi yang luar biasa. Dari hasil kolaborasi yang luar biasa maka program itu akan berhasil,” tambahnya.**