SENANGSENANG.ID - Kasus stunting di Kota Yogyakarta tahun 2022 sebesar 13,8 persen lebih rendah dari angka nasional yang mencapai 21,6 persen.
Bahkan capaian tersebut melampaui target nasional dalam penurunan stunting yaitu 14 persen di tahun 2024.
Penurunan stunting di Kota Yogyakarta tahun 2022 mencapai 3,3 persen dari yang sebelumnya tahun 2021 angkanya sebesar 17,10 persen.
Baca Juga: Resep Tempe Goreng Sambal Matah, Bikinnya Mudah Cocok buat Bangkitkan Gairah
"Ini angka yang positif, karena target penurunan angka stunting nasional tahun 2024 adalah 14 persen, sementara Kota Yogyakarta sudah berada di angka 13,8 persen,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Iswari Paramita dikutip Rabu 23 Agustus 2023.
Pihaknya menjelaskan, dalam percepatan penurunan stunting Pemkot Yogyakarta telah menyusun strategi yang dibagi dalam dua intervensi yaitu sensitif dengan porsi 70 persen dan spesifik sebesar 30 persen, dengan memetakan lokasi fokus atau lokus wilayah yang menjadi prioritas.
Intervensi sensitif itu di luar sektor kesehatan dengan fokus penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi, juga akses pangan bergizi.
"Sementara intervensi spesifik menyasar langsung penyebab terjadinya stunting yang didominasi oleh sektor kesehatan,” jelasnya.
Paramita juga mengatakan saat ini ada 25 lokus dengan dilakukan pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga atau TPK sejumlah 495 yang ada di Kota Yogyakarta, 165 Tim Penggerak PKK, 165 Kader KB dan 165 Bidang yang tersebar di 45 Kelurahan.
“Strategi percepatan penurunan stunting dilakukan bersama lintas sektor dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS, tidak hanya Perangkat Daerah saja tapi juga melibatkan Polresta, Kodim, Baznas, Rumah Sakit Swasta, Kampus dan tentunya masyarakat di tiap wilayah untuk mengintervensi perilaku hidup sehat, pemenuhan gizi, penyediaan sarana prasarana, dan sosial kependudukan,” katanya.
Progam TPPS antara lain Bimo Kunting atau Bersatu Terintegrasi Mewujudkan Yogyakarta dengan Keluarga yang Unggul dan Nol Stunting, Lele Cendol dan Kampung Sayur.
"Gemar Makan Berbahan Protein atau Gembrot, Pemberian Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus atau PKMK), Ruang Laktasi Portable dan Dapur Balita Sehat," tambah Paramita.
Artikel Terkait
Cegah Stunting, Orang Tua Harus Perhatikan dan Cukupi Asupan Gizi Anak
Gandeng UGM, Ganjar Pranowo Tangani Stunting dengan Beras Fortifikasi pada 253 Desa di Jawa Tengah
Kawal Zero Stunting, TP PKK Temanggung Pantau Program PMT pada Balita dan Batita
Sukses Tangani Stunting di Jateng, Ganjar Pranowo Terima Penghargaan Kehormatan Satyalencana Wira Karya
Dinilai Sukses, BKKBN Jateng Minta Sekda Jepara Bagikan Best Practice Tekan Prevalensi Stunting
Puluhan Desa di Kudus Menjadi Sasaran KKN 1.305 Mahasiswa UMK, Emban Program Penurunan Stunting