Dapur Balita Sehat, dikatakan Ketua Pokja 4 TP PKK Kota Yogyakarta Wieny Sumarah Asih, diinisiasi pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 terjadi, sebagai program pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan Relawan Dapur Balita Sehat Peduli Covid-19 Ngluwihi Mbagehi, sebagai upaya pemantauan tumbuh kembang balita di masa pandemi dan penekanan stunting.
Baca Juga: Wilayah Indonesia Masuki Puncak Musim Kemarau di Pekan Ketiga Agustus 2023, Begini Penjelasan BNPB
"Program tersebut disambut baik oleh masyarakat, selaras dengan program Pemkot dalam upaya percepatan penurunan stunting menuju Kota Yogyakarta zero stunting. TP PKK Kota Yogya mengambil peran pada pemberdayaan masyarakat melalui semua Pokja, untuk membantu percepatan penurunan stunting," jelasnya.
Di mana Pokja 1 menitik beratkan pada pendidikan pola asuh dalam keluarga, lanjut Wieny.
Kemudian Pokja 2 peningkatan kesejahteraan keluarga dan pendidikan anak usia dini.
Pokja 3 pemberian penganekaragaman makanan dengan gizi seimbang, serta Pokja 4 pemberian edukasi pola asuh bayi dan balita.**
Artikel Terkait
Cegah Stunting, Orang Tua Harus Perhatikan dan Cukupi Asupan Gizi Anak
Gandeng UGM, Ganjar Pranowo Tangani Stunting dengan Beras Fortifikasi pada 253 Desa di Jawa Tengah
Kawal Zero Stunting, TP PKK Temanggung Pantau Program PMT pada Balita dan Batita
Sukses Tangani Stunting di Jateng, Ganjar Pranowo Terima Penghargaan Kehormatan Satyalencana Wira Karya
Dinilai Sukses, BKKBN Jateng Minta Sekda Jepara Bagikan Best Practice Tekan Prevalensi Stunting
Puluhan Desa di Kudus Menjadi Sasaran KKN 1.305 Mahasiswa UMK, Emban Program Penurunan Stunting