news

Pasca Viral Petani Keluhkan Sulit Jual Gabah ke Bulog, Menteri Amran Bongkar Ada Celah Mafia

Senin, 21 April 2025 | 11:34 WIB
Pengamat pertanian AEPI, Khudori (kiri) dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (kanan). (YouTube.com/ Q&A Metro TV)

SENANGSENANG.ID - Lagi hangat diperbincangkan keluhan para petani di Kalimantan Selatan (Kalsel), terkait harga gabah yang merupakan hasil taninya sulit dijual ke Badan Urusan Logistik (BULOG).

Sebelumnya diketahui, para petani di Kalsel mengeluhkan harga penjualan gabahnya hanya Rp5.000 per kilogram (kg), jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) senilai Rp6.500 per kg.

Terkini, hal tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Pengamat Pertanian AEPI (Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori.

Baca Juga: Debut Gemilang HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers di JSSL Singapore 7’s 2025: Ukir Sejarah Raih Runner-up

Saat momen perbincangan langsung dengan Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman, Khudori menyebut para petani setempat bahkan kesulitan berhubungan dengan BULOG.

"Tanggal 18 Maret 2025 kemarin, Bapak (Amran) ke Tanah Laut, ke Kalsel (Kalimantan Selatan)?" tanya Khudori ke Amran sebagaimana dilansir dari program televisi Q&A METRO TV pada Senin 21 April 2025.

"Dan menemukan ada keluhan dari petani yang kesulitan untuk berhubungan dengan BULOG (Badan Urusan Logistik) untuk menjual gabahnya ke BULOG," sambungnya.

Baca Juga: Paula Verhoeven Tegaskan Tak Keberatan Soal Co-parenting dengan Baim Wong, Ungkap Lakukan Banding Demi Keadilan

Pengamat Pertanian itu kemudian menyoroti Amran yang mengurus BULOG, padahal menurutnya hal itu bukan urusan pihak Kementerian Pertanian.

"Nah, pertanyaan publik, Pak, BULOG itu bukan otoritasnya menteri pertanian, urusan pasar juga bukan urusan Kementerian Pertanian. Bisa dijelaskan?" tutur Khudori.

Menjawab hal itu, Amran mengklaim pihaknya mendengar langsung perintah Presiden RI, Prabowo Subianto terkait sistem kolaborasi di pemerintahannya.

Baca Juga: Film Jumbo Sudah Ditonton 5 Juta Penonton, Gibran Rakabuming Raka: Era Baru Industri Animasi Indonesia

"Visi presiden kita (Prabowo), kita dibawa kolaborasi. Sukses tidak bisa sendirian, harus kolaborasi semua pihak," terangnya.

Di sisi lain, Amran mengklaim produksi beras dan stoknya yang tinggi membuat celah tersendiri yang kerap dimanfaatkan oknum mafia pertanian.

Halaman:

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB