Untuk jangka pendek, BNPB memberikan bantuan logistik dan peralatan seperti selimut, beras, hygiene kit, kebutuhan bayi dan balita, serta paket sembako.
Baca Juga: Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida Tuai Kontroversi, Publik Soroti Dampak Lingkungan
Selain itu, dilakukan perbaikan tanggul dan sarana terdampak oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serang, Lusi, dan Juana.
BNPB juga mendukung pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengatur curah hujan agar tidak memperparah kondisi wilayah terdampak maupun hulu sungai.
Pada tahap jangka menengah, BNPB akan melaksanakan mitigasi struktural dan nonstruktural.
Mitigasi struktural mencakup pembangunan tanggul permanen dan normalisasi sungai, sementara nonstruktural dilakukan melalui penguatan kapasitas masyarakat lewat program Desa Tangguh Bencana (Destana).
Untuk jangka panjang, BNPB menyiapkan strategi berbasis ekologi. Alih fungsi lahan dan eksploitasi liar di hulu Sungai Widodaren dinilai sebagai penyebab menurunnya daya serap air.
Oleh karena itu, BNPB mendorong sinergi lintas kementerian dan lembaga untuk merehabilitasi kawasan resapan air.
Di akhir pertemuan, warga membawa pulang bantuan dengan rasa syukur dan harapan baru. Tanggul yang retak di tepian Sungai Kaliombo menjadi simbol luka alam yang belum sembuh, namun juga menjadi pengingat akan semangat warga untuk bangkit.**